Lapas Ciangir Tangerang jadi Pilot Project Ketahanan Pangan

Palapanews.com- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ciangir, Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, menjadi pilot project dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

Salah satu program yakni warga binaan pemasyarakatan (WBP) menggarap budidaya jagung di lahan seluas 15 hektar.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, program ini tidak ada egosektoral karena semuanya telah terkolaborasikan dengan pemerintah daerah antar kementerian dalam rangka mewujudkan pertahanan pangan nasional.

“Warga binaan sudah dibina kemandiriannya dan harus menghasilkan produk barang maupun jasa. Dengan bertani paling tidak warga binaan berkontribusi untuk pembangunan nasional,” ujarnya, Kamis, 7 November 2019.

Untuk tamanan jagung, Utami menjelaskan, pihaknya memberikan sebanyak 225 kilogram benih jagung hibrida umum dua varietas untuk ditanam dengan seluas lahan 15 hektare. Adapun target produk perhektare yakni tujuh ton yang dikelola oleh warga binaan sebanyak 28 orang.

“Tak hanya itu, pupuk sebanyak 3.250 kilogram juga disediakan untuk mendukung budidaya jagung. Setelah jagung ini tumbuh dan menuai hasil baik, bisa diolah lebih sehingga memiliki nilai jual yang lebih,” katanya.

Pihaknya sangat menginginkan pelatihan yang sudah diberikan memiliki nilai tambah, tidak sekedar menghasilkan jagung saja. Tetapi, lanjutnya, ada nilai ekonominya seperti dapat menghasilkan produk pangan seperti untuk ternak.

“Dan daun jagung pun akan diolah untuk menjadi pakan ternak seperti sapi,” ucapnya.

Saat ini, Utami menuturkan jagung tengah menjadi salah satu komoditas prioritas nasional selain beras dan kedelai. Lahan luas yang dimiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan serta jumlah WBP yang besar menjadi potensi tersendiri untuk berpartisipasi dalam ketahanan pangan. Budidaya jagung yang termasuk dalam program pembinaan kemandirian ini juga diharapkan dapat memperkecil angka residivis seiring dengan WBP yang semakin produktif dan mandiri.

“Empowering for Prosperity. Program pembinaan ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi WBP di masa depan, terutama setelah bebas. Mereka akan menjadi SDM unggul. Kondisi overcrowding justru harus kita manfaatkan karena berarti kita memiliki sumber daya yang besar. Ini peluang yang sangat baik,” ungkapnya.

Secara bertahap, lanjutnya, pengembangan budidaya jagung juga akan dilaksanakan di Lapas terbuka Kendal dan Lapas terbuka Nusakambangan. Proses penanaman akan diselenggarakan dalam waktu dekat seiring dengan musim hujan yang telah tiba.

“Lahan seluas 15 hektar telah disediakan di Lapas terbuka Kendal, sedangkan Lapas terbuka Nusakambangan memiliki lahan seluas 40 hektar. Semoga kedepannya dapat menjangkau wilayah lain dengan komoditas yang lebih beragam. Untuk WBP Indonesia yang unggul,” katanya.

Selain berkebun, Lapas Ciangir juga turut mengasah kemampuan warga binaannya di bidang ternak seperti ternak ayam, sapi, lele dan sebagainya.

“Ini merupakan sesuatu yang sangat kami tunggu. Dalam revitalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan, WBP yang berada di dalam lapas minimum security diharapkan mampu produktif seperti ini. Hasilnya juga untuk mereka, sehingga mereka merasakan enaknya menjadi pribadi yang produktif,” jelasnya.

Dalam hal menjaga ketahanan pangan, Utami menambahkan WBP akan diasumsikan sebagai petani yang nantinya mendapat endorsement dari dinas pertanian. Program ini juga dapat dikatakan sebagai regenerasi petani Indonesia dimana saat ini jumlah petani muda semakin sedikit.(rik)

Komentar Anda

comments