Jasad Afridza Munandar Dimakamkan di Kampung Halaman

Palapanews.com- Afridza Munandar, pebalap muda asal Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas saat mengikuti ajang Asia Talent Cup (ATC) di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Jasad Afridza saat ini telah tiba di Tanah Air di Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. “Jasad Afridza terbang dari Malaysia sekira pukul 13.00, baru tiba ini. Jenazah akan langsung dibawa dan disemayamkan di rumah duka di bilangan Jalan Sambong, Perumahan Aksa Jaya Blok D nomor 9, Kelurahan Sambong, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat,” ujar paman Afridza, Bayu aditiya, Senin, 4 November 2019.

Bayu mengatakan, saat insiden tewasnya saudaranya, pihak keluarga menyaksikan penampilannya di depan layar kaca. Namun, lanjutnya, keluarga tidak mengetahui jika Afridza yang menjadi korban.

“Awalnya nobar (nonton bareng) sama keluarga di Tasik. Pas tikungan ada yang jatuh kita lihat sama-sama tapi belum tahu siapa,” katanya.

Bayu menambahkan, pihak keluarga baru menyadari kalau yang jatuh adalah Afridza saat mereka menyadari dari helm yang digunakan.

“Awalnya kita enggak tahu kalau yang jatuh itu dia (Afridza), tapi pas disorot itu helmnya ponakan saya baru kami sadar itu Afridza. Kaget semua ya panik, karena jatuhnya cukup keras kan,” jelasnya.

Menurut Bayu keluarga tidak mempunyai firasat terkait Afridza akan pergi secepat itu dan masih mengira ia hanya mengalami luka dari kecelakannya. Namun, saat itu melihat Afridza harus dibopong tim medis menuju helikopter untuk diantar ke rumah sakit dalam keadaan tergeletak di tandu.

“Karena pihak sponsor kan sudah kasih tahu prosedurnya bagaimana, jadi saya tahu kalau pebalap dibawa ke helikopter itu tandanya sudah kritis untuk dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.

Bayu menuturkan, sekira pukul 15.30 WIB, ibu korban bernama Sri Wedari Ersa mendapatkan kabar jika anak pertamanya tersebut sudah tidak terselamatkan lagi. Sontak, Bayu menambahkan, ibunya pingsan dan lemas mendengar kabar duka dari Malaysia.

“Kalau keluarga sudah tahu risiko dari pebalap memang tinggi untuk mengalami kecelakaan. Jadi memang kami sudah menanggung risiko itu. Hanya ibunya yang sampai pingsan, wajar namanya juga anaknya,” katanya.(rik)

Komentar Anda

comments