Kekeringan, Warga Kampung Koceak Butuh Perhatian Pemkot Tangsel

Palapanews.com- Warga Kampung Koceak, Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpaksa harus membuat sumur sendiri dengan cara menggali untuk mengatasi kekeringan. Warga butuh kehadiran pemerintah daerah untuk segera mencarikan solusinya.

“Udah seminggu bikin sumur, ini inisiatif warga aja bikin sumur. Pemerintah juga enggak perhatiin. Ya, walaupun dalemnya cuma tiga meter,” ujar Suparman (50) warga RT 06/002, Kampung Koceak, Selasa (8/10/2019) sore.

Suparman juga mengaku, air sumur yang digali bersebrangan dengan Kali Cisalak membuat air menjadi kotor.

“Ini kan sumur galian, jadi airnya nyerap dulu ke tanah. Kalau langsung ambil dari kali Cisalak, sama aja kaya ngambil air comberan,” tuturnya.

Air sumur galian yang berwarna kecoklatan itu, dijelaskannya hanya untuk mandi dan mencuci pakaian.

“Gatel sih enggak, tapi kalau habis mandi suka ada tanah-tanah yang nyangkut ke badan. Ya terpaksa, mau gimana lagi. Kalau buat minum atau masak, biasanya beli air galon isi ulang,” tandas Suparman.

Lanjutnya, kemarau musim ini belum separah jika dibandingkan dengan tahun lalu. Namun begitu, warga hampir setiap hari mengambil air sumur galian.

“Tahun sekarang baru empat bulan, tahun kemarin tujuh bulan. Warga coba buat sumur sedalam 10-12 meter juga enggak keluar airnya. Semoga cepat turun hujan,” harapnya.

Hingga kini peran pemerintah dalam mengatasi krisis air bersih hanya dilakukan dengan bantuan satu tangki mobil dengan kapasitas 4.000 liter.

“Bantuan air sehari satu tangki, kalo dua tangki buat 2 RT. Ya pasti kuranglah,” tutupnya. (nad)

Komentar Anda

comments