Polda Banten Bekuk Oknum Pelajar Pembuat WAG SMK Provokatif

Palapanews.com- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten mengamankan seorang oknum pelajar berinisial AG (16) pada Jum’at (4/10/2019) malam. AG yang berstatus pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Pandeglang ini pada beberapa waktu telah membuat Whatsapp Grup (WAG) Provokatif, yaitu WAG “STM/K Penerus Bangsa”.

Kapolda Banten Irjen (Pol) Tomsi Tohir melalui Kabidhumas Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan bahwa AG diamankan lantaran diduga telah membuat konten provokatif melalui grup WAG tersebut. Di hadapan anggota Ditreskrimsus Polda Banten, AG mengakui telah membuat grup WAG melalui handphone miliknya.

“Hal ini agar para siswa (STM/K) ramai-ramai mengikuti demo di DPR RI beberapa waktu lalu, WAG itu dia Buat lantaran terpengaruh ajakan dari Konten Provokatif lainnya di media sosial, yang di share di Group FB, Mengambilnya dan meneruskannya ke WAG lainnya,” kata Kombes Pol Edy Sumardi.

Untuk jumlah peserta grup, Kombes Pol Edy Sumardi menerangkan terakhir ada sekitar 218 peserta dan AG adalah admin grup dalam WAG STM/K, Penerus Bangsa yang mengarah kepada provokatif ini.

“Peserta grup di WAG itu beranggotakan para pelajar SMK. Pertama kali dibuat oleh yang bersangkutan tertanggal 27 September 2019,” terang Edy.

Sementara itu, Kasubdit 5 Siber Ditreskrimsus Polda Banten Kompol Wiwin Setiawan mengungkapkan terhadap AG dilakukan pendekatan Restorative Justice. Langkah ini merupakan upaya penyelesaian kasus terhadap masyarakat atau korban dan atau tersangka berdasarkan berbagai pertimbangan yang ada.

“Pelaku masih dibawah umur dan berdasarkan penyelidikan, tidak ditemukan AG didapati riwayat percakapan apapun di dalam grup itu. Perlu ditekankan bahwa AG hanya pembuat grup, tidak pernah mengirimkan pesan atau konten apapun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut keterangan AG, Wiwin menambahkan bahwa ada atau saran dari seseorang yang menyuruhnya untuk membuat grup ‘Penerus Bangsa’. “Hal ini masih terus kita selidiki dan di dalami. AG masuk sebuah grup facebook STM Se-Bogor, kemudian atas salah satu saran dari anggotanya untuk membuat grup Whatsapp,” tandasnya.

Setelah AG membuatnya, link tautan grup itu oleh orang yang saat ini dilakukan pendalaman kemudian di share di grup Facebook STM Se-Bogor. “Masih dilakukan penyelidikan,” pungkasnya. (hms)

Komentar Anda

comments