DLHK Tangerang Selidiki Dugaan Pencemaran Udara

Palapanews.com- Kepala Dinas lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik mengatakan, peristiwa yang menyebabkan keracunan 14 santri Pesantren SMPIT Nurul Hikmah, masih dalam penyelidikan. Penanganan tersebut mengambil berbagai sampel seperti sampah sekitar dan bahan kimia dari pabrik.

“Tadi pagi sudah dilaksanakan pengecekan ke dua tempat lokasi penimbunan limbah plastik, yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari  pesantren. Artinya masih kami didalami dan dilakukan pengecekan lebih lanjut sumbernya keracunan tersebut,” ujar Taufik, Jumat, 30 Agustus 2019.

Taufik menjelaskan, sampel diambil tidak serta merta dari udara dan sampah disekitar, bahan kimia dari pabrik yang menyengat menyebabkan para santri keracunan pun diambil. Lanjutnya, penyebab keracunan itu hingga saat ini belum diketahui jelas karena masih membutuhkan proses pengecekan dilaboratorium atau rumah sakit.

“Jika keracunan yang terjadi disebabkan udara kimia pasti, tak hanya berdampak pada santri tapi juga ke masyarakat sekitar. Tapi masih kami perlukan pendalaman lagi soal ini,” katanya.

Sebanyak 14 santri Pesantren SMPIT Nurul Hikmah di Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, yang dirawat di Puskesmas Pasar Kemis, kini sudah kembali Ke rumah masing-masing.

Kepala UPT Puskesmas Pasar Kemis Salwah menuturkan, terkait para santri yang keracunan di pesantren, sudah tidak menimbulkan korban lagi.

“Hingga saat ini tidak ada, pagi tadi semua sudah pulang. Semoga tidak ada penambahan korban. Untuk penyebabnya belum tahu pasti, dan itu baru dugaan B3 (Bahan Berbaya Beracun),” kata Salwah.

Sebelumnya, sebanyak 14 santri SMPIT Nurul Hikmah Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang mengalami keracunan diduga menghirup bahan kimia Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) salah satu pabrik, pada Rabu, 28 Agustus 2019.

Melihat hal tersebut, pihak pesantren membawa 14 santri ke puskesmas terdekat. Kejadian tersebut terjadi saat para santri melaksanakan pengajian rutin di pesantren tersebut.(rik)

Komentar Anda

comments