Waspada, Ini 3 Gejala Paling Khas Diabetes Insipidus

Palapanews.com- Diabetes insipidus dan diabetes melitus adalah dua penyakit berbeda. Penyebabnya pun berbeda. Meski begitu, kedua penyakit ini sama-sama dapat menyebabkan komplikasi bila tidak ditangani dengan tepat. Namun, jangan khawatir. Mengenali gejala khasnya bisa jadi cara efektif untuk mencegah risiko komplikasi diabetes insipidus. Lantas, apa saja gejala diabetes insipidus yang perlu disadari?

Gejala diabetes insipidus yang perlu diwaspadai

Diabetes insipidus adalah kelainan langka yang menyebabkan tubuh tidak mampu menyeimbangkan kadar cairannya dengan baik. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pada bagian otak yang disebut hipotalamus.

Diabetes insipidus membuat hipotalamus tidak dapat menghasilkan cukup hormon vasopresin alias antidiuretik (ADH). Padahal, hormon vasopresin berperan untuk mengendalikan laju pengeluaran cairan dalam tubuh. Gangguan yang terjadi pada hormon vasopresin menyebabkan ginjal tidak dapat menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh.

Nah, kadar cairan yang tidak seimbang ini membuat tubuh Anda memunculkan sejumlah reaksi, seperti:

1. Lebih sering buang air kecil

Salah satu gejala utama dari diabetes insipidus adalah terlalu sering buang air kecil. Volume urin yang dihasilkan pun cenderung lebih banyak dari biasanya.

Normalnya, ginjal biasanya menyaring sekitar 120 hingga 150 liter darah untuk menghasilkan 1 hingga 2 liter urin setiap harinya. Namun, orang dengan kondisi ini dapat mengeluarkan urin sebanyak 3 hingga 20 liter dalam sehari!

Nah, kondisi inilah yang membuat orang dengan diabetes insipidus buang air kecil lebih sering. Biasanya orang dengan kondisi ini bisa buang air kecil 3 sampai 4 kali per jam. Bisa, dibayangkan seberapa sering mereka harus bolak balik ke kamar mandi dalam sehari?

Urin yang dikeluarkan orang dengan diabetes insipidus umumnya juga lebih encer, tampak pudar, dan tidak berbau.

2. Merasa haus terus

Bila belakangan ini Anda sering merasa sangat kehausan, Anda perlu waspada. Sebab, kondisi ini bisa jadi gejala dari diabetes insipidus.

Pada prinsipnya, semakin banyak urin yang dikeluarkan oleh tubuh, maka semakin banyak pula asupan cairan yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya, orang dengan kondisi ini akan lebih terus-terusan merasa haus meski sudah minum banyak air.

3. Gejala diabetes insipidus lainnya

Gejala diabetes insipidus yang sudah disebutkan di atas biasanya dapat memicu sejumlah gejala lain, seperti:

  • Dehidrasi
  • Rasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga
  • Kurang tidur karena sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil
  • Kulit kering
  • Sembelit
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mengompol

Kondisi ini juga bisa dialami oleh anak-anak. Beberapa tanda dan gejala diabetes insipidus pada bayi dan anak-anak di antaranya:

  • Demam
  • Muntah
  • Diare
  • Anak rewel atau menangis terus tanpa sebab yang jelas
  • Popok bayi lebih berat karena urin yang dikeluarkan sangat banyak
  • Pertumbuhan yang lambat
  • Berat badan turun drastis

Kapan harus ke dokter?

Sama seperti diabetes melitus, kondisi ini tidak boleh disepelekan. Segera periksa ke dokter bila Anda mengalami dua gejala khas diabetes insipidus, yaitu sering buang air kecil dan haus terus. Apalagi bila keluarga Anda, terutama orangtua, kakek, nenek, dan saudara kandung, memiliki kondisi ini.

Pasalnya, kondisi ini bisa dipicu oleh faktor genetik. Jadi, bila keluarga dekat Anda terkena diabetes insipidus, Anda pun berisiko lebih tinggi untuk mengalami hal yang serupa.

Kondisi ini juga bisa dipicu oleh faktor lain, seperti:.

  • Mengalami cedera di kepala
  • Adanya tumor di otak
  • Pernah melakukan operasi di otak
  • Sedang minum obat-obatan tertentu, khususnya lithium
  • Riwayat kelainan bawaan pada ginjal
  • Riwayat infeksi atau penyakit tertentu

Pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes urin dapat dilakukan dokter untuk mendiagnosis diabetes melitus. Bila diperlukan, MRI dan CT Scan juga bisa dilakukan untuk memantapkan diagnosis. (*)

Sumber: Hellosehat

Komentar Anda

comments