Ini 6 Dampak Buruk Makan Roti Setiap Hari

Palapanews.com- Berbeda dengan masyarakat di luar negeri yang menjadikan roti sebagai salah satu makanan pokok, masyarakat Indonesia cenderung menjadikan roti sebagai camilan. Tak hanya roti tawar, kita juga mengenal roti-roti manis atau jenis roti lainnya yang memiliki isian atau topping yang nikmat. Masalahnya adalah dibalik kenikmatan roti, pakar kesehatan menyebut ada dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika terlalu sering dikonsumsi.

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika kita terbiasa makan roti setiap hari. Apalagi jika kita sering menjadikannya camilan.

Berikut adalah dampak-dampak buruk tersebut.

Kecanduan

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di National Institute of Health, Amerika Serikat, dihasilkan fakta bahwa makan roti setiap hari bisa meningkatkan risiko kecanduan. Padahal, jika kita sampai kecanduan dan akhirnya mengonsumsinya setiap hari, akan membuat asupan kalori menjadi berlebihan. Hal ini tentu akan menyebabkan kenaikan berat badan.

Roti memang bisa mengenyangkan perut, namun kandungan gizi di dalam makanan ini tidak begitu besar. Sebagai contoh, selain roti gandum, roti biasanya rendah kandungan serat. Selain itu, roti juga termasuk dalam makanan yang sulit untuk dicerna oleh perut. Jika dikonsumsi dengan berlebihan, dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan pencernaan.

Bisa meningkatkan kadar gula darah

Berdasarkan sebuah penelitian, disebutkan bahwa di dalam roti terdapat kandungan amilopektin A. Jika dikonsumsi terlalu sering, dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Masalahnya adalah jika sampai kadar gula darah naik dengan signifikan, bisa menyebabkan kenaikan risiko diabetes.

Diabetes dikenal luas sebagai penyakit yang mematikan dan bisa memicu datangnya komplikasi berbahaya seperti amputasi, masalah kardiovaskular, kebutaan, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Bisa meningkatkan tekanan darah

Jika kita terbiasa makan roti panggang, sandwich, roti manis, roti gulung, atau roti-roti jenis lainnya, maka risiko untuk terkena peningkatan tekanan darah akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh keberadaan kandungan garam di dalam roti olahan yang bisa dengan mudah kita temukan di berbagai tempat.

Sebagai contoh, sebuah penelitian membuktikan bahwa di dalam satu potong roti terdapat kandungan sodium sebanyak 147 mg. Jika di roti-roti ini juga terdapat tambahan seperti selai, saus, atau isian lainnya, bisa jadi kadar sodiumnya lebih tinggi. Jika kita mengonsumsinya setiap hari, maka risiko untuk mengalami hipertensi, serangan jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya akan semakin meningkat.

Bisa meningkatkan risiko terkena sembelit

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, di dalam roti terdapat kandungan gluten, sejenis protein yang bisa ditemukan di dalam produk olahan biji-bijian atau gandum. Gluten cenderung sulit untuk dicerna. Jika dikonsumsi terlalu sering, tentu akan membuat masalah sembelit, sakit perut, hingga gangguan pencernaan lainnya.

Bisa mengganggu asupan nutrisi harian

Kebiasaan mengonsumsi roti sebagai makanan pokok atau sebagai camilan akan membuat perut terasa penuh dan kenyang. Hal ini bisa membuat kita kehilangan nafsu makan, khususnya dalam hal mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan. Padahal, kita membutuhkan asupan serat dari makanan-makanan sehat tersebut.

Selain kekurangan serat, bisa jadi kita akan kekurangan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan jika berlebihan makan roti namun kemudian malas mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan.

Bisa merangsang produksi lendir di saluran pernapasan

Kandungan di dalam roti bisa menyebabkan produksi lendir di berbagai jaringan tubuh meningkat. Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan masalah pernapasan. (*)

Sumber: doktersehat

Komentar Anda

comments