Dinkop UKM Tangsel Uji Coba Aplikasi Tangsel Market

Palapanews.com- Sebanyak 25 Usaha Kecil Menengah (UKM) asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengikuti Uji Coba Aplikasi Tangsel Market dan Workshop Inovasi Internet Marketing di Soll Marina Hotel, Serpong Utara, Rabu hingga Kamis, 26-27 Juni 2019.

Kegiatan yang digagas Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel ini bertujuan untuk mengembangkan produk UKM maupun UMKM sehingga mampu berdaya saing serta membranding Kota Tangsel.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkop dan UKM Kota Tangsel, Dahlia Nadeak mengatakan uji coba aplikasi tersebut adalah tindak lanjut atau tahap kedua dari ‘Catalog Journey’. Sedangkan untuk penjualnya pun harus berdomisili di Kota Tangsel.

Pelaku UKM, peserta uji coba Tangsel Market. Foto: Nad

“Kita juga gunakan IP Marketplace, yakni jendela tampilan online tempat pembeli dan penjual hak IP dapat saling menghubungi. Jadi bisa mengajukan paten, aplikasi paten, model utilitas, desain, dan merek dagang untuk dijual atau dilisensikan. Kemudian dapat juga menggunakan IP Marketplace untuk mencari hak IP untuk membeli atau melisensikan,” jelasnya kepada Palapanews.

Dinkop dan UKM Kota Tangsel, menurutnya bekerjasama dengan perbankan dan aplikasi ovo kepada 25 UKM. Setelah itu akan dievaluasi hasilnya seperti apa, dan jika ada kekurangan maka bisa langsung diperbaiki.

“Para pelaku UKM dan UMKM akan kami dorong untuk mengembangkan seluruh usahanya agar masuk ke marketplace. Bahkan kita targetkan untuk melebihi Alibaba,” tukas Dahlia.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie yang turut hadir pada kegiatan itu berharap besar tumbuhnya perekonomian Tangsel, khususnya untuk start up.

“Targetnya adalah pelaku UKM, sekarang 25 dulu, namun seluruhnya saya harap masuk. Kita bagi segmen pertama yang paling dashyat yakni kuliner, kedua fashion, dan ketiga craft. Sektor ini berhimpun dan akan menciptakan peredaran uang ratusan miliar dalam satu tahun,” ungkapnya.

Foto bersama usai uji coba Tangsel Market. Foto: Nad

Menurutnya, Kota Tangsel memiliki empat fungsi, yakni fungsi hunian, pendidikan, perdagangan dan jasa. Pada periode pertama, ia dan Walikota Airin mengalokasikan kebijakan dan program pada fungsi hunian dan pendidikan. Sehingga infrastruktur, pendidikan dan kesehatan relatif sudah terpenuhi.

Sedangkan fungsi perdagangan dan jasa sebagian banyak difasilitasi oleh program kepala daerah, tapi sebagian lainnya dilakukan oleh para pelaku ekonomi termasuk UKM.

“Tangsel memang kota perdagangan dan jasa. Maka kita akan bentuk Tangsel sebuah tempat pertemuan produsen dan konsumen. Mekanisme pasar akan kita dorong untuk bertemu antara penjual dan pembeli yang tak lain masyarakat Tangsel itu sendiri. Bapak dan ibu akan menjadi pelaku yang mendominasi,” harapnya.

Dengan pelatihan ini, ia berharap dapat mendorong fungsi perdagangan dan jasa sehingga persaingan dilakukan oleh diri sendiri dan menentukan sebesar apa produk warga Tangsel di Tangsel itu sendiri. Selain itu, akan ada cara baru pemasaran.

“Tangsel Market melalui internet marketing kita. Kita ingin membentuk pasar dunia maya asal dari Tangsel. Kita kumpulkan para produsen kreatif kita untuk mengisi internet market kita. Ciptakan daya saing tanpa batas market,” imbuhnya. (adv)

Komentar Anda

comments