Palapanews.com- Pasar modern ternyata tak menjamin kalau makanan yang dijual bebas dari bahan berbahaya. Buktinya, petugas gabungan menemukan beragam bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya, seperti formalin dan boraks.
Hal itu diketahui setelah petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersama dengan Dinas Kesehatan Tangsel, BPOM, tim Satgas Polres Tangsel dan Satpol PP Tangsel mengecek keamanan bahan pangan di Pasar Modern Bintaro, Jumat (17/5/2019).
Dari hasil sidak tersebut, BPOM mengambil 23 sampel makanan mulai dari baso, mie, kikil, tahu, tempe dan menemukan bahan pangan yang mengandung formalin dan boraks.
“Tadi dari hasil penelitian laboratorium makanan, kami mengambil 23 sampel makanan mulai dari baso, tahu, kikil. Dan ada dua yang terindikasi formalin dan boraks di jenis mie dan satu lagi itu bahan dasar untuk membuat kerupuk menggunakan bahan dasarnya boraks,” tutur Kepala Labkesda Dinkes Tangsel, Dokter Hanum Latifa.
Menurutnya, di tahun lalu juga ditemukan hal yang sama. Maka dari itu, nantinya para pedagang akan diberikan pembinaan mengenai bahayanya bahan pangan yang mengandung formalin dan boraks.
“Tahun lalu dengan BPOM kami sudah menemukan juga dan itu positif, tahun ini ditemukan lagi. Nanti diperlukan pembinaan dari Dinas Kesehatan,” ucapnya.
Sementara itu Kasie Pemeriksaan BPOM Banten Faisal Mustofa menjelaskan bahan pangan yang mengandung formalin dan boraks akan di uji laboratorium kembali.
“Kita harus verifikasi lagi dengan uji lab. Karena dampak kesehatan, untuk formalin berdampak jangka panjang 10 tahun kedepan bisa ke gagal ginjal dan kanker,” ungkap Faisal.
Sebelumnya di Pasar Serpong pada Sabtu (11/5/2019) BPOM Banten menemukan terasi yang mengandung zat pewarna pakaian tekstil berjenis rhodamin B dalam terasi. (nad)