Kemendag Gandeng UMN Tingkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor Indonesia

Palapanews.com – UMN melalui program studi (prodi) DKV digandeng Kemendag melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia di sektor kerajinan.

Penandatangan MoU dilakukan Direktur Pengembangan Produk Ekspor (P2E) Kemendag Ari Satria dan Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama UMN Prof. Muliawati G. Siswanto di Auditorium Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Kamis (9/5/2019).

Menurut Prof. Muliawati, kerja sama ini mencakup unsur Pemerintah-Kemendag, Industri-Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi DKI Jakarta dan Pendidikan-Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

“Kami senang sekali diberi kesempatan ini. Semoga kami bisa berkontribusi untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia agar dapat bersaing di mancanegara,” kata Prof. Muliawati.

Melalui kerja sama ini, UMN akan memberikan rekomendasi kepada Kemendag berupa desainer komunikasi visual untuk pelaksanaan kegiatan Klinik Desain di IDDC yang sudah berjalan sejak 2017.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda mengutarkan, Kemendag memiliki misi mendorong nilai ekspor non-migas, utamanya dari sektor kerajinan dengan cara memberikan nilai tambah pada produk.

“(Suatu produk) perlu sentuhan desain agar harganya lebih mahal. Salah satu yang masih saya ingat ketika karya anak bangsa menghasilkan satu produk desain kursi. Ketika dilakukan sentuhan desain, satu kursi saja nilainya mencapai 1.350 euro,” jelas Arlinda.

Ari Satria mengatakan, UMN bisa menjadi hub dan memberikan pendampingan kepada para pengrajin untuk meningkatkan nilai tambah produknya melalui desain komunikasi visual.

Sementara Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi DKI Jakarta Fery Farhati berharap melalui kerja sama ini produk-produk pengrajin ibukota dapat menembus pasar Internasional.

IDDC merupakan wadah untuk memfasilitasi dan memberikan pelayanan terkait pengembangan desain komunikasi visual. Kerja sama ini akan berlangsung selama dua tahun dan akan dievaluasi lebih lanjut. (rls/bd)

Komentar Anda

comments