GMB PB Banten Beberkan Kecurangan Caleg di Pemilu 2019

Palapanews.com- Gerakan Masyarakat Bersama untuk Pemilu Bersih (GMB PB) Banten mendapatkan laporan kecurangan dalam gelaran pesta demokrasi. Bahkan, GMB PB Banten membeberkan sejumlah bukti kecurangan yang dilakukan para calon legislatif untuk memperebutkan jabatan tingkat nasional, maupun kursi provinsi, kota/kabupaten.

“Ada 20 laporan yang diterima kami. Kami memang fokus di Pileg karena yang kurang termonitor masalah Pileg. Ada dua kecurangan yang paling mendominasi ada money politic serta penggelembungan suara,” ujar Ketua GMB PB Banten, Ridwan Susanto, di Gading Serpong, Sabtu (27/4/2019)

Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dia ingin menunjukan transparasi tentang adanya temuan masalah di gelaran pesta demokrasi.

“Kita harap dengan kepemimpinan pak Jokowi itu ada transparasi masalah, ternyata keadaan belum berubah masih banyak terjadi money politik yang ditemukan,” tuturnya.

Dengan temuan tersebut, GMB PB Banten sudah melaporkan temuan kecurangan tersebut ke pihak Panwaslu. Dan, pihak Panwaslu akan memberikan keterangan terkait kecurangan tersebut.

“Sebenarnya banyak temuan sudah di laporkan ke Panwaslu, tapi mungkin yang sudah-sudah mentok enggak ada follow up, laporan sekedar laporan kenyataannya tidak aja tindak lanjut. Tapi mereka sudah menulis surat balasan dari kami dan Senin (29/4/2019) akan memberikan keterangan soal keputusan surat kami,” paparnya.

Dirinya berharap, Panwaslu dapat bertindak sesuai dengan prosedurnya. Dengan laporan ini, suara masyarakat dapat didengar oleh tingkat atas.

“Kami gak mau kursi-kursi di Senayan diisi orang bermasalah. Dengan adanya temuan di lapangan kita ingin menghasilkan anggota dengan terhormat yang memiliki kapabilitas tinggi tidak sekedar mementingkan diri sendiri,” tutupnya

Pihaknya pun berharap, Panwaslu merekomendasikan, salah satu caleg yang bermasalah entah itu dianulir, tapi itu tergantung kebijakan internal partai tersebut.

“Besar harapan kami, agar setelah ini suara di bawah ini bisa terdengar. Suara masyarakat di bawah ini bukan sekedar obrolan warung kopi tapi bisa terdengar sampai atas,” tandasnya. (nad)

Komentar Anda

comments