Sekarpura II Pertanyakan Soal Holding Penerbangan Dibuat

Palapanews.com- Rencana pemerintah yang akan membentuk holding penerbangan, mendapat reaksi keras dari Serikat Pekerja Karyawan Angkasa Pura (Sekarpura) II.

Rencana pembentukan holding tersebut pun dipertanyakan Sekarpura II dengan menyatakan seberapa pentingnya untuk segera dilakukan, dan apa dampak positif pembentukan holding itu bagi perusahaan PT Angkasa Pura (AP) I dan PT AP II?

“PT AP II dan PT AP I selaku perusahaan BUMN yang bisnisnya sedang berkembang dengan baik, mempertanyakan kenapa akan dilakukan holding dengan perusahaan yang kurang baik secara finansial,” ujar Ketua Umum (Ketum) DPP Sekarpura II Robi Saputra, Selasa, 9 April 2019.

Holding penerbangan itu, rencananya akan terdiri dari empat perusahaan, yakni PT Angkasa Pura (AP) II, PT Angkasa Pura (AP) I, PT Garuda Indonesia (Persero), dan PT Survai Udara Penas (Persero) yang akan menjadi pemimpinnya.

Saat ditanya apakah perusahaan yang dimaksud Garuda Indonesia dan Penas, pihaknya menjawab diplomatis. Bahwa mereka juga perusahaan BUMN, sama seperti AP I dan II.

“Soal holding ini sudah kami tanyakan saat rakernas bersama direksi dan sharing dengan direktur utama. Isu yang beredar, holding ini harus cepat dilakukan. Tetapi kami harus mendapat jawaban langsung dari Kementerian BUMN,” jelas Robi.

Robi mengatakan, rencana pembentukan holding penerbangan tersebut sangat keras memukul para karyawan AP I dan AP II.

“Isu holding ini sangat keras, dan dinamis. Sehingga, kami merasa perlu Kementerian BUMN menjawab dan menepis isu tersebut. Rencana, tujuan, dan proses holding tersebut,” katanya.

Sekretaris Jendral DPP Sekarpura II Trisna Wijaya menjelaskan, setelah mendapat jawaban dari Kementerian BUMN, pihaknya akan melakukan kajian internal kembali.

“Apa yang kami laksanakan hari ini adalah keputusan dari AP II. Ketika sore ini kami menerima jawaban surat tersebut, akan kami tentukan bersama, tindaklanjutnya apa, termasuk kemungkinan terburuk aksi yang akan kami laksanakan,” paparnya.

Sementara itu, Vice President Coprorate Secretary PT Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan menuturkan, terkait hal itu pihaknya masih belum bisa memberi keterangan.

Ikhsan pun minta maaf, karena tidak bisa memberikan keterangan. Namun, dirinya tidak menampik bahwa Garuda Indonesia masuk ke dalam holding perusahaan penerbangan.

Sebelumnya, wacana pembentukan holding penerbangan dilempar Menteri BUMN Rini Soemarno, saat melakukan kunjungan kerja ke Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, 5 April 2019.

“Kita sedang analisa adalah membuat perusahaan holding, yang membawahi AP I dan AP II dan juga operator penerbangan yang lain seperti Garuda Indonesia,” jelas Rini.

Rini mencontohkan, sama halnya seperti PT Inalum yang menjadi holding company bagi beberapa BUMN yang bergerak di bidang pertambangan. Namun, proses peleburan tersebut masih dalam tahap pengkajian Kementerian BUMN.

“Itu semua sedang kita kaji, masih dalam tahap pengkajian semuanya,” ucapnya.(rik)

Komentar Anda

comments