786.570 Warga Tangsel Terdaftar JKN

Palapanews.com- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyepakati untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) dengan mencakupi 95 persen penduduk Tangsel sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Saat ini, baru 786.570 warga terdaftar, atau 62,46 persen.

“Sejak Oktober Tahun 2016, Pemkot Tangsel telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam hal mendaftarkan penduduknya ke program JKN-KIS dan masih ada 37,54 persen penduduk yang belum menjadi peserta JKN. Maka dari itu kami terus berupaya membantu Tangsel menjadikan semua penduduk tercover oleh JKN,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris saat penandatanganan kesepakatan UHC Kota Tangsel di Universitas Pamulang, Jumat (14/12/2018).

Dalam siaran pers BPJS Kesehatan disebutkan jumlah peserta yang sudah terdaftar dalam program JKN-KIS sampai dengan 1 November 2018 sebanyak 786.570 jiwa atau 62,46 persen, dan masih terdapat 472.569 jiwa 37,54 persen lagi masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS.

Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Semester 1 tahun 2018 jumlah penduduk Kota Tangsel sebanyak 1.259.139 jiwa. Maka itu, Fachmi mengapresiasi Komitmen Pemkot Tangsel untuk UHC pada (1/12/2018) lalu.

Menurutnya ini merupakan bentuk dukungan pemda dan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2018 Tentang Optimalisasi Program JKN. Sampai dengan 1 Desember 2018, 155 Kabupaten/Kota di Indonesia sudah berstatus UHC.

Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengungkapkan komitmen Pemkot Tangsel terhadap Program JKN-KIS saat ini untuk mewujudkan UHC adalah menambahkan sebanyak 470.834 jiwa sehingga total penduduk yang telah didaftarkan oleh Pemkot Tangsel sebanyak 1.257.404 jiwa (99,86 persen) atau lebih dari 95 persen terhadap total jumlah penduduk.

Baca Juga: Satlantas Polres Tangsel Tilang 25 Truk di Legok

“Komitmen kami mewujudkan Kota Tangsel yang cerdas, modern dan religius, dengan memastikan seluruh penduduk telah terjamin kesehatannya melalui Program JKN-KIS. Melalui integrasi ini akses pelayanan kesehatan masyarakat semakin luas, bukan hanya faskes milih pemerintah, tapi juga swasta. Ke depan kami juga akan mengoptimalkan kualitas layanan kesehatan di Kota ini, termasuk upaya promotif dan preventif,” tambah Airin. (nad)

Komentar Anda

comments