Palapanews.com- Proyek revitalisasi Banten Lama yang digagas Pemprov Banten sekarang ini disebut-sebut bukan hanya sebagai nilai story atau kebangkitan sejarah, tetapi lantaran di provinsi pecahan Jawa Barat ini sejalan dengan visi kesejahteraan pendidikan.
Gubernur Banten, Wahidin Halim mengatakan, banyak sejarah pendidikan dari adanya Banten Lama. Tetapi menurutnya, lokasi itu harus dibuat nyaman.
“Kalau nyaman masyarakat akan datang dan datang lagi. Apalagi banyak situs sejarahnya di kawasan itu. Infrastruktur, fasilitas dan akses menuju ke lokasi harus diperbaiki serta adanya relokasi PKL,” kata Gubernur kepada wartawan, Minggu (26/8/2018).
Revitalisasinya, kata Wahidin Halim, sedang berjalan dan programnya harus bisa berbarengan dengan konsep pendidikan gratis, pelayanan kesehatan yang maksimal serta infrastruktur yang memadai sehingga sesuai dengan cita-cita pencerdasan masyarakat Banten.
“Jadi Banten Lama dan membangun pendidikan bukan hanya simbol saja, tetapi ada bukti realisasi ke rakyat secara langsung,” kata WH.
Revitalisasi Banten Lama ini menurut pria yang akrab disapa WH ini dimulai tahun ini. Di atas lahan yang sudah dibebaskan seluas 1,2 hektar serta sekitar Rp250 miliar dari dana APBD 2018.
“Dana siap digelontorkan diantaranya untuk membiayai pengerjaan kanal kawasan Banten Lama, pembenahan revitalisasi Alun-alun, area Surosowan dan plaza alun-alun serta Masjid Agung,” imbuhnya.
Nanti secara fasilitas akan ada banyak perubahan, pengerjaan infrastrukturnya sedang sedang berjalan pada semester II Tahun 2018 ini. Tetapi mudah-mudahan di Desember tahun 2018 juga akan selesai dikerjakan.
Menurutnya, setelah rampung nanti akan mempunyai situs yang nantinya akan lebih banyak dikenal orang lokal hingga mancanegara. Proyek Banten Lama sekarang termasuk skala prioritas.
“Kalau di Ibukota Jakarta punya bangunan sejarah Monas, India punya Taj Mahal dan kita nanti punya kebanggaan Banten Lama,” tegasnya.
Sebab WH beralasan, di kawasan Banten Lama terdapat situs bangunan peninggalan Kerajaan Banten pada masa pemerintahan putra pertama Sunan Gunung Jati, Sultan Maulana Hasanudin.
“Tapi sekarang masih berdiri tegak, padahal usia bangunannya sudah lebih dari tiga setengah abad. Ini harus ada keterlibatan pemerintah untuk melestarikan.”
“Akses jalannya sedang diperbaiki, pedagang di relokasi biar rapih, fasilitas toilet atau kamar mandi akan dibangun, kita juga akan menertibkan orang yang nadahin uang kepada pengunjung,” ucap WH.
Tujuan Pemprov Banten adalah mengembalikan kejayaan Sultan Banten. Sebab di Banten Lama mengantongi banyak makna dan sarat dengan perjuangan baik perjuangan pembebasan kemerdekaan RI juga memperjuangkan pendidikan dan agama.
“Jadi proyek revitalisasi sejarah Banten Lama kenapa dijalakan karena masyarakat Banten sendiri butuh identitas budaya dan memang punya rakyat Banten,” tandas WH. (ydh)