Tanggap Bencana, PABI Kirim Bantuan Medis dan Logistik

Palapanews.com – Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) mengirimkan bantuan 50 tenaga medis dan 1 ton kebutuhan logistik primer bagi korban gempa di Lombok – Nusa Tenggara Barat.

Pengiriman bantuan disampaikan Pengurus Pusat Ketua Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI), Professor Andi Asadul Islam, SpBS. “Dua hari lalu saat gempa besar menggoyang Lombok dan sekitarnya, kami langsung berkoordinasi,” kata Andi, Kamis (9/8/2018).

Pengiriman kebutuhan primer berupa sembako, pakaoan, selimut, dan ahli medis, dilakukan pasca gempa berlangsung. Tujuan utama selain kebutuhan primer itu bermanfaat, para ahli medis dapat bergerak cepat membantu korban.

“Komposisi 50 tenaga medis ini terdiri dari dokter spesialis, dokter residen, dokter umum dan tenaga keperawatan. Kami harapkan hal ini dapat membantu korban yang mengalami luka trauma berat hingga luka ringan,” kata Andi.

Mewakili IKABI, Prof Andi Asadul Islam menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sejumlah anggota PABI, beberapa pihak dan salah satu institusi yang menggalang bantuan dana hingga terlaksananya kegiatan aksi kemanusiaan tersebut.

Sebelumnya, bantuan donasi dana diberikan di Lombok pada 8 Agustus 2018 melalui Ketua IKABI, disaksikan bersama Prof. Dr. dr Aryono D. Pusponegoro SpB KBD. Penyerahan donasi setara Rp. 150 juta kepada Tim PABI, diwakili oleh Dr Ramses Indriawan SpB dan Dr Santyo Wibowo SpB.

Ditempat terpisah, Dr. Ramses Indriawan,SpB ( K ) Onk.  Anggota PABI cabang NTB mengatakan, pengiriman sekitar 50 tenaga ahli bedah dari IKABI didatangkan melalui Sulawesi Selatan, Bali, Jakarta, Semarang dan Solo serta berbagai kota di Indonesia.

Adapun bantuan logistik IKABI diserahterimakan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wilayah Lombok. Sejumlah dokter dari IDI dan IKABI dikerahkan ke beberapa tempat.

Ada yang bertugas di rumah sakit umum daerah, dan di titik bencana misalnya di Lombok Utara. “Relawan pun sudah menyebar untuk membantu pengiriman logistik dan bahan bakar,” terang Dr. Ramses. (rls/bd)

 

Komentar Anda

comments