Kenali Asma yang Dipicu Alergi

Palapanews.com- Jika Anda menderita baik alergi dan asma, mungkin ada perawatan untuk mengatasi keduanya. Pelajari lebih lanjut tentang hubungan antara alergi dan asma dan bagaimana melindungi diri Anda.

Banyak orang berpikir asma dan alergi sebagai dua hal yang sama sekali berbeda. Tentu, keduanya memiliki gejala yang dapat mencakup batuk terus-menerus, tetapi sebagian besar, asma dianggap sebagai kondisi serius yang memerlukan perawatan rutin.

Apa yang banyak orang tidak sadari adalah bahwa alergi seiring waktu dapat memicu gejala asma. Disadur dari Hellosehat.com, serbuk sari yang yang menyebabkan Anda bersin juga bisa menyebabkan batuk terus-menerus dan kesulitan bernapas.

Hubungan antara alergi dan asma

Alergi sebenarnya adalah cara sistem kekebalan tubuh Anda untuk melawan apa yang dianggapnya sebagai bahan asing yang tidak boleh masuk ke dalam tubuh Anda. Sistem biologis yang melindungi Anda terhadap penyakit ini melepaskan zat kimia disebut histamin yang menyebabkan gejala alergi. Hidung ingusan dan bersin adalah reaksi terhadap zat-zat asing.

Demikian pula, penderita asma mengalami gangguan di saluran pernapasan mereka. Akibatnya, saluran pernapasan menjadi meradang, membuatnya lebih sensitif terhadap inhalansia sehari-hari seperti debu dan serbuk sari. Penderita asma dapat mengalami gejala sepanjang tahun atau musiman, seperti pada penderita alergi.
Penyebab asma

Alergi bukan satu-satunya faktor yang dapat memicu reaksi asma. Olahraga, stres, dan bahkan GERD (gastroesophageal reflux disease) dapat menyebabkan serangan asma. Pada banyak pasien, kombinasi dari faktor-faktor ini secara bersama-sama dapat beberapa kali memicu serangan asma.

Sering kali mereka yang menderita asma pada musim semi dan musim gugur, ketika alergen udara berada pada kondisi terburuk, adalah pasien asma alergi induksi. Sangat penting untuk diingat, bahwa alergen datang dalam berbagai bentuk, dari debu dan partikel lain hingga pohon Natal.

Asma dan gejala alergi

Gejala alergi termasuk bersin, pilek, dan sakit kepala. Walau batuk dapat juga muncul pada penderita alergi, tetapi batuk berkepanjangan, dan mengganggu dapat menjadi tanda penyakit yang lebih serius: asma.

Gejala asma termasuk batuk kering yang mencakup mengi. Penderita asma akan sering mengalami kesulitan bernafas, termasuk sesak dada.

Bagi orangtua, perhatikan bila anak-anak bernapas mungkin lebih keras atau lebih cepat dari biasanya. Perhatikan perubahan kebiasaan bermain anak, seperti aktivitas berat dapat menjadi sulit bagi anak-anak dengan asma.

Bagi banyak penderita asma, gejala dapat menjadi lebih buruk pada malam hari. Mereka yang menderita asma juga dapat merasakan bahwa cuaca yang sangat dingin akan memperburuk gejala.

Allergic shiner

Terlihat terutama pada anak-anak, allergic shiner−atau memar di sekitar mata−sering berhubungan dengan anak-anak yang menderita asma yang dipicu alergi. Allergic shiner terkait dengan peningkatan aliran darah di bawah mata karena penyumbatan sinus kronis. Penyumbatan adalah penyebab masalah ini, tapi tidak perlu khawatir.

Allergic shiner adalah tanda pada asma yang dipicu alergi karena sering menjadi gejala awal dari diagnosis asma. Setelah anak didiagnosis dengan asma yang dipicu alergi, orangtua akan belajar untuk melihat allergic shiner sebagai peringatan serangan yang akan datang.

Diagnosis

Entah Anda merasa menderita asma atau mungkin anak Anda, ada beberapa hal yang dapat Anda persiapkan sebelum kunjungan medis. Menggunakan stetoskop, dokter akan mendengarkan pernapasan Anda untuk mendeteksi tanda-tanda mengi. Anda akan diminta untuk bernapas dan menghembuskannya, perlahan dan dalam, beberapa kali.

Latihan pernapasan adalah bagian besar dari diagnosis asma yang dipicu alergi, dengan tes paru-paru disebut spirometri digunakan untuk mendeteksi penurunan kapasitas paru-paru. Anda akan diminta untuk bernapas ke dalam alat disebut spirometer, yang akan mengukur volume udara Anda, serta kecepatan yang dilepaskan.

Dokter Anda juga akan memeriksa hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan, serta menanyakan sejumlah pertanyaan tentang gejala-gejala Anda. Meski tes alergi tidak bisa mengisolasi asma, hal itu akan dapat memisahkan setiap alergen yang mungkin dapat membingungkan gejala asma yang dipicu alergi.

Pengobatan untuk asma yang dipicu alergi

Langkah pertama untuk mengobati asma yang dipicu alergi adalah mengobati reaksi alergi pemicu asma. Hal ini dapat melibatkan tes alergi untuk menentukan spesifik alergi Anda. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi penyumbatan dan menghindari reaksi histamin dalam tubuh Anda. Hal ini juga efektif dalam mengurangi gejala asma.

Kortikosteroid sering diresepkan pada penderita asma, dalam bentuk inhalan. Theophylline adalah pil asma harian yang mungkin digunakan penderita asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernapasan. Dengan mengurangi peradangan, pasien asma yang disebabkan induksi alergi mungkin sekali lagi dapat bernapas lega. (hs)

Komentar Anda

comments