Gubernur Banten Dapat “Hadiah” dari Warga Padarincang

Palapanews.com- Kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim sapaan akrab WH dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy selama setahun memimpin pemerintahan Provinsi Banten dinilai kurang memuaskan rakyat. Kado pahit pun diterima Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.

Kelompok yang mengatasnamakan dari Syarekat Perjuangan Rakyat Padarincang (Sapar) menghadiahi keduanya sebuah pena, tinta dan juga kertas, Selasa (15/5/2018)

Kado istimewa yang diserahkan itu sebagai simbol agar petinggi pemerintahan di Provinsi Banten, segera membuat surat perintah untuk menurunkan alat berat dari lokasi penambangan geothermal yang sedang berlangsung pembangunannya di Gunung Prakasak, Kampung Wangun, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Perwakilan warga yang menyerahkan kado istimewa untuk petinggi pemerintahan banten, Abdurrahman mengatakan, kado dan surat istimewa ini dikirimkan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Banten sebagai respon atas sikap wakil gubernur yang memerintahkan agar proyek geothermal di gunung prakasak padarincang itu segera di hentikan secara permanen.

“Hari ini kami berangkat dari Padarincang membawa surat dan kado istimewa. Pesannya itu, agar gubernur dan wakil gubernur segera merealisasikan ‘Ultimatum’ proyek geothermal,” ungkap abdurrahman.

Abdurrahman menjelaskan tujuannya datang ke Kantor Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), sapar akan terus mengawal izin eksplorasi panas bumi gunung prakasak yang habis pada tanggal 28 April 2018 lalu. Surat itu, kata dia, ditulis tangan hasil rumusan dan musyawarah Syarekat Perjuangan Rakyat (Sapar) Padarincang.

“Kemarin saat ketemu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) belum berani menurunkan alat berat. Itu karena belum ada intruksi dari Gubernur katanya,” paparnya

Sementara itu, ditempat terpisah Ustad Aunillah, selaku tokoh masyarakat setempat menegaskan, sampai saat ini Sapar masih mampu meredam warga untuk tidak kembali turun aksi ke jalan, lantaran sampai saat ini ia masih berharap gubernur dan wakil gubernur provinsi banten bisa bekerjasama dalam perjuangan penghentian pembangunan geothermal ini.

“Sejauh ini kami masih berupaya sabar dan melakukan permohonan penurunan alat berat, tapi jika hal ini dibiarkan berlama-lama, khawatir kesabaran masyarakat habis,” pungkasnya. (awd/red)

Komentar Anda

comments