Palapanews.com- Banyak orang yang terbiasa sarapan siang-siang, atau populer disebut brunch. Alasannya pun beragam. Mungkin karena tidak sempat, bangun kesiangan, takut terlambat tiba di tempat tujuan, atau karena belum nafsu saja kalau harus makan pagi. Ada pula yang menyantap brunch sebagai pengganjal lapar di antara waktu sarapan dan makan siang. Anda salah satunya?
Katanya, sarapan siang-siang bisa membantu menurunkan berat badan karena Anda masih merasa kenyang ketika waktu makan selanjutnya tiba, sehingga porsi makan pun jadi otomatis berkurang. Benarkah seperti itu?
Apa yang biasanya dimakan saat brunch?
Dikutip dari Hellosehat.com, menu brunch biasanya tidak terlalu berat seperti makanan utama, tapi juga bukan termasuk camilan. Yang biasanya disantap saat sarapan siang-siang adalah mie ayam, gado-gado, telur, hingga ketoprak. Beberapa orang mungkin saja makan bubur atau nasi uduk komplit meski sudah sudah siang. Sejumlah restoran zaman sekarang pun juga sudah mulai menyajikan menu brunch ala Barat, seperti pancake, wafel, omelet, hingga burger dan pasta.
Brunch sebenarnya bisa membantu diet, asalkanā¦
Ketika membicarakan baik buruknya sarapan siang, ada banyak hal yang harus dipertimbangka. Mulai dari jenis menu, porsinya, waktu makannya, dan apa tujuannya. Misalnya, menjadikan brunch sebagai selingan antara makan pagi dan makan siang.
Karena sebelumnya Anda sudah sarapan, porsi brunch Anda akan lebih sedikit dari makan berat biasanya ā hanya sekadar untuk mengganjal perut dulu. Nah, nanti ketika Anda nanti makan lagi kondisi perut masih tidak begitu lapar setelah brunch, maka Anda akan cenderung menyantap makanan berat dalam porsi yang lebih sedikit. Pola makan teratur seperti ini tentu baik untuk Anda yang mungkin sedang diet menurunkan berat badan, juga baik untuk mempertahankan energi dan gula darah yang stabil.
Meski begitu, Anda juga perlu memperhatikan menu makanannya. Pilihlah menu makanan tinggi serat dan lemak sehat yang bisa membuat Anda cepat kenyang, misalnya salad sayuran, roti gandum lapis dengan topping irisan alpukat dan telur, atau oatmeal (bubur havermut). Dengan begitu, Anda akan merasa kenyang lebih lama sehingga makan lebih sedikit saat makan siang nanti. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi camilan rendah lemak sebelum makan berat dapat mengurangi jumlah makanan dan asupan kalori yang akan Anda konsumsi.
Selain itu, hindari makanan yang digoreng dengan banyak minyak. Makanan berminyak biasanya juga tinggi lemak dan kalori, sehingga bukan tidak mungkin lama-lama berat badan Anda akan bertambah. Makanan berminyak juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit kronis, terutama penyakit jantung dan diabetes.
Sarapan siang-siang bisa bikin berat badan naik
Lain ceritanya jika Anda menjadikan brunch sebagai pengganti sarapan. Ini artinya sama saja Anda melewatkan waktu sarapan.
Berat badan memang bisa turun jika Anda melewatkan waktu makan. Namun, efek menguntungkan ini hanya berlaku sementara saja. Ketika perut tidak terisi makanan dalam waktu lama, tubuh justru akan menyimpan lemak sebanyak mungkin untuk mencegah Anda kelaparan. Sebagai gantinya, tubuh mulai membakar glukosa yang tersimpan di otot.
Akibatnya, tubuh malah kehilangan massa otot, bukan timbunan lemak membandel. Ini merupakan metode penurunan berat badan yang tidak ideal. Pembakaran energi dari jaringan otot, bukannya lemak, dapat menyebabkan Anda lebih mudah merasa lemas dan lesu sepanjang hari, juga sulit berkonsentrasi.
Terlebih, perut kosong yang terlalu lama karena melewatkan sarapan bisa membuat Anda makan dalam porsi banyak saat brunch. Pasalnya, perut kosong mengirimkan sinyal ke otak untuk minta diisi. Otak kemudian melepaskan hormon lapar ghrelin yang bisa meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan penimbunan lemak dalam tubuh. Ini juga bisa membatalkan efek penurunan berat badannya. (red)