Palapanews.com- Pernahkah Anda merasa tiba-tiba mengalami napas pendek atau sesak napas setelah makan? Gejala napas pendek dalam bahasa medis disebut dengan dyspnea. Napas pendek setelah makan bisa saja menandakan Anda mengalami suatu penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti masalah fungsi jantung atau gangguan pencernaan.
Jika Anda pernah mengalami sesak napas atau tidak bisa bernapas setelah makan, dikutip dari Hellosehat.com, jangan acuhkan gejala tersebut. Sebab bisa jadi hal itu adalah tanda bahwa Anda mengalami gangguan kesehatan tertentu. Berikut adalah kondisi medis yang dapat menimbulkan gejala napas pendek setelah makan:
- Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux (GERD)
GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Jika Anda mengalami kenaikan asam lambung yang terjadi satu atau dua kali setiap minggu bisa dibilang Anda memiliki GERD. Walaupun GERD bisa terjadi kapanpun, namun hal ini bisa dipicu oleh kebiasaan makan Anda, yang kemudian menyebabkan Anda mengalami gejala napas pendek atau sulit bernapas.
- Aritmia
Aritmia adalah masalah yang terjadi pada jantung yang ditandai oleh detak atau ritme jantung tidak normal. Bisa jadi detak jantung terlalu cepat, pelan, atau bahkan tidak teratur sama sekali. Menurut American Heart Association, kondisi medis ini sering kali menimbulkan gejala napas pendek sesaat setelah makan. Jika Anda mengalami hal ini, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis.
Orang yang mengalami aritmia bisa jadi harus melakukan pengobatan lebih lanjut, tapi tidak jarang yang tidak memerlukan pengobatan medis. Yang jelas, pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah gangguan fungsi jantung yang lebih parah.
- Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan timbulnya rasa takut, paranoid, atau panik yang berlebihan. Napas pendek dan sesak adalah salah satu gejala yang sering dialami oleh orang yang memiliki gangguan ini. Gangguan kecemasan ini bisa memengaruhi cara dan pola makan.
Seseorang yang merasa cemas berlebihan, biasanya mencari pelarian untuk menenangkan dirinya. Jika ia menjadikan makanan sebagai pelariannya, maka bukan tidak mungkin ia akan mengalami perubahan pola makan dan kemudian menyebabkan ia susah bernapas.
- Alergi makanan
Sering kali Anda tidak menyadari bahwa Anda memiliki alergi terhadap suatu makanan. Alergi yang terjadi pada seseorang akan menyebabkan beberapa gejala seperti tenggorokan bengkak, jantung berdebar-debar, pusing, permukaan kulit gatal dan kemerahan, serta penyempitan saluran udara sehingga napas pendek. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala tersebut setelah Anda makan sesuatu makanan, sebaiknya Anda segera pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda.
Beberapa hal yang mungkin membuat Anda berisiko mengalami alergi makanan yaitu riwayat keluarga, usia (kebanyakan terjadi pada anak-anak), dan memiliki alergi terhadap hal lain.
Bagaimana cara mencegah napas pendek setelah makan?
Kebiasaan makan Anda bisa jadi memperparah kondisi kesehatan Anda. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah timbulnya gejala napas pendek setelah Anda makan:
- Makan dan kunyah makanan dengan perlahan. Mungkin banyak orang yang sering kali mengacuhkan cara mengunyah makanan, termasuk Anda. Padahal, semakin cepat Anda mengunyah dan menelan makanan, maka akan semakin susah Anda bernapas. Cobalah untuk makan dengan pelan-pelan dan atur napas Anda dengan baik selama mengonsumsi makanan.
- Memilih makanan yang mudah untuk dikunyah. Makanan yang keras membuat Anda susah untuk mengunyah. Hal ini juga meningkatkan risiko sesak napas.
- Makan dengan sikap duduk yang tegak. Posisi tubuh saat makan tentu akan memengaruhi pernapasan Anda ketika makan. Coba untuk duduk dengan posisi tubuh yang tegak agar terhindar dari gejala napas pendek. (hs/red)