Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna Digelar di Tangsel

Palapanews.com- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar lomba inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) VI.

Kegiatan tahunan bertema Melalui Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna Kita Tingkatkan Kota Tangsel yang Kreatif, Produktif dan Berdaya Saing yang berbasis Inovasi ini digelar di Mall Teras Kota, Serpong, Selasa (17/4) hingga Rabu (18/4).

Dalam sambutannya, Plt Kepala DPMP3AKB Tangsel Khairati mengatakan lomba inovasi TTG ini digelar setiap tahun. Tujuannya, untuk mengajak warga untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat atas temuan mereka untuk digunakan masyarakat umum.

“Lomba ini mampu menyelesaian persoalan yang ada di masyarakat, sebab TTG merupakan produk inovasi baru yang dibuat langsung oleh masyarakat umum maupun pelajar,” katanya.

Hasil lomba inovasi TTG tingkat Tangsel, menurutnya akan dibawa tingkat Provinsi dan Nasional. Maka itu, ia menilai lomba TTG tingkat Tangsel merupakan kesempatan untuk masing-masing kecamatan menghimpun dan mencari bakat ide inovasi yang bisa ditampilkan, yang nantinya akan bisa dijual untuk menambah penghasilan.

“Kegiatan ini dalam upaya meratakan pembangunan masyarakat. Dimana masyarakat harus dituntut untuk memanfaatkan TTG untuk meningkatkan daya saing dan ekonomi masyarakat serta salah satu upaya strategis agar dapat menjadi nilai tambah dan masyarakat mendapatkan informasi sesuai dengan penerapannya,” terangnya.

Sementara, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan bahwa dengan adanya TTG ini pemerintah daerah bisa melihat bibit bibit atau inventor penemuan-penemuan yang dilakukan oleh anak-anak Tangsel, baik yang masih SMA maupun mahasiswa dan umum.

“Terlepas dari apa pun, juri memutuskan siapa pemenangnya yang akan dilombakan di tingkat provinsi, tapi yang kita lihat mereka sudah bisa melakukan inovasi. Inovasi dengan suatu yang simpel, namun bermanfaat,” kata Airin.

Ia mencontohkan, untuk menghilangkan bau kaki peserta membuat inovasi menggunakan kopi, dan penemuan lainnya. Menurut Airin, hal ini merupakan sesuatu yang bagus. Tentu dengan penemuan ini pun dapat bermanfaat untuk masyarakat. Penemuan ini akan bisa dimanfaatkan oleh orang lain nantinya.

Diinformasikan, kegiatan ini diikuti oleh 34 peserta dengan dua kategori yakni pelajar terdiri dari SMA, SMK, dan MA juga kategori mahasiswa dan umum. Tim juri terdiri dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kemenristekdikti, BPPT, Puspiptek, dan ITI. (nad)

Komentar Anda

comments