Apa Saja Tanda-tanda dan Gejala Obesitas

Palapanews.com- Siapa pun bisa terkena kegemukan atau obesitas. Ini terjadi jika Anda tidak menjaga pola makan dan melakukan olahraga yang cukup. Obesitas biasanya diderita oleh orang-orang dengan pekerjaan administratif atau kantoran. Anda dapat menjaga diri Anda dari obesitas dengan mengurangi faktor-faktor risiko.

Indeks berat badan atau BMI (Body Mass Index) adalah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas, berat badan lebih, atau tidak. Rumus dari perhitungan BMI adalah:

BMI = berat badan (kg) / (tinggi (m) x tinggi (m))

Orang-orang dengan BMI lebih besar dari 25 dapat dikategorikan sebagai overweight, pada 30 atau lebih termasuk ke dalam obesitas, dan pada 40 ke atas merupakan tingkat obesitas yang serius.

Untuk kebanyakan orang, dikutip dari Hellosehat.com, BMI dimanfaatkan untuk mengukur kandungan lemak dalam tubuh. Tetapi, BMI tidak dapat dijadikan acuan mandiri untuk mengukur kadar lemak dalam tubuh. Sebagai contoh, BMI dari para atlet yang melakukan bodybuilding tertentu dapat dikategorikan sebagai obesitas karena otot-otot mereka berkembang secara berlebihan untuk terlihat besar dan kuat, walaupun mereka tidak memiliki lemak berlebih. Jika kita hanya mengandalkan BMI, kita tidak akan mendapatkan ukuran obesitas yang akurat. Jadi, berkonsultasilah pada dokter untuk mengetahui detail tentang tingkat kegemukan Anda.

Kegemukan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya, seperti hipertensi, diabetes, dan jantung koroner. Situasi ini juga meningkatkan arthritis yang menyebabkan sesak nafas, sleep apnea, dan cepat lelah.

Dari penjelasan di atas, mungkin terdapat gejala-gejala lain yang tidak disebutkan. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang efek sampingnya, silakan berkonsultasi pada dokter. (red)

Komentar Anda

comments