Palapanews.com – Pengobatan paling mudah untuk melawan penyakit kanker adalah dengan melakukan pencegahan melalui deteksi dini. Hal tersebut diungkapkan Dr. Jeffrey B Tenggara, SpPD, KHOM., spesialis kanker RS Siloam Semanggi pada kesempatan diskusi kesehatan.
Dunia kesehatan di Indonesia mencatat bahwa kanker didominasi oleh penyakit paru, kanker payudara dan kanker serviks. Namun dominasi penyakit penyakit tersebut dapat diobati dengan presentasi keberhasilan sejumlah 43 persen.
“Meskipun kanker dapat diobati namun dalam prosesnya membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit,” kata Jeffrey mengingatkan di acara diskusi, Sabtu (24/2/2018) di Jakarta.
“Satu hal yang harus selalu kami ingatkan adalah lakukan deteksi dini dalam periode yang berkesinambungan. Misalnya pencegahan suntik vaksin untuk cegah kanker serviks dan hepatitis,” tegas Jeffrey.
Menurutnya, manfaat deteksi dini apabila diketemukan kanker dalam fase stadium lanjut, maka tim ahli dapat melakukan penanganan pengobatan secara maksimal. Deteksi dini kanker sangat bermanfaat. Apabila diketemukan bakal calon kanker pada tubuh, persiapan pengobatan akan semakin mudah. “Beda penanganan apabila pasien datang setelah menderita kanker secara akut,” tambah Jeffrey.
Dokter Niken Wastu Palupi, Kasubdit Penyakit Kanker dan Kelainan Dalam Kementerian Kesehatan, turut menyampaikan bahwa pihak Kementerian Kesehatan sejak 2012 telah meluncurkan kampanye CERDIK, yaitu kampanye sederhana guna mencegah timbulnya gangguan berbagai penyakit dalam, termasuk kanker.
CERDIK, jelasnya, merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. “Jika CERDIK dijalankan dengan baik, maka dapat mengurangi risiko terkena kanker,” tandas Niken. (rls/bd)