Korban Tebing Underpas Bandara Soetta Meninggal Dunia

Dimakamkan di Kota Serang

Palapanews.com- Gatot Prayogo, Ayah dari korban longsornya tebing terowongan Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) terlihat tabah menerima kepergian putri bungsu dari tiga bersaudara itu.

Gatot bersama sang istri terlihat berada di dalam mobil Jenazah B1372 BKS yang mengantarkan Dianti Diah Ayu ke peristirahatan terakhir di Serang Banten.

“Iya ini mau dibawa ke Rumah di Serang, untuk disalatkan, selanjutnya akan dimakamkan dekat kantor Walikota Serang,” ucap dia, Selasa 6 Februari 2018 di halaman RS Mayapada.

Diungkapkan Gatot, Almarhumah sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, dalam kondisi drop. “Terakhir kali dia drop, dan sesak nafas,” ucapnya.

Sementara itu, pihak keluarga, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah membantu proses evakuasi dan pengobatan terhadap Alm Dianti. Dan, Gatot juga meminta didoakan atas kepergian putri ke tiganya itu.

 

“Terimakasih semua bantuannya, mohon bantu doa atas kepergian putri kami,” katanya.

Diketahui, tebing underpass Jalan Parimeter Selatan yang menjadi akses jalan menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Senin (5/2) sore, longsor.

Longsormya tebing underpass yang belum lama dibangun itu menimpa satu unit mobil Honda Brio yang tengah melintas. Belakangan diketahui di dalam mobil itu berpenumpang dua orang wanita. Hingga malam hari kedua korban masih terjebak diruntuhan.

Berdasarkan pantauan, tebing  underpass yang longsor  tersebut berada tepat di bawah rel Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejaduan, longsornya tebing underpass tersebut terjadi sekitar pukul 5 sore.

Heri, warga sekitar lokasi kejadian mengatakan pristiwa diketahui pertamakali oleh warga sekitar. “Awalnya itu terdengar suara keras dan bunyi klakson terus warga berdatangan. Ternyata pas kita cek tebing longsor,” kaga Heri.

Melihat kejadian itu, warga berduyun duyun datang untuk berupaya menolong begitu mengetahui ada mobil yang tertimbun.

“Karena temboknya itu berat, kami tidak mampu mengangkat. Sehingga saya dan ibu-ibu hanya bisa memberi minum korban yang terjebak itu, karena masih terlihat sama menyuruh mereka membaca istigfar,” katanya.

Saat kejadian itu warga di sekitar sudah bersiap mengeluarkan cangkul untuk menggali tapi dilarang petugas yang datang belakangan karena takut menyalahi prosedur.

“Kita sudah mau ambil cangkul, tapi tidak boleh sama petugas,” katanya.

Kapolresta Bandara Soekarno HHatt, Kombes Akhmad Yusep Gunawan mengungkapkan diketahui korban dalam pristiwa berjumlah dua orang. Keduanya merupakan perempuan yang berada dalam satu mobil.

“Ada sebuah mobil yang dilaporkan terjebak. Diduga jenis kendaraannya Honda Brio berpenumpang 2 orang,” kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Akhmad Yusep Gunawan.

Lanjut Kapolres, proses evakuasi masih berlangsung dibantu petugas TNI dan SAR. Pihaknya juga telah memberikan tabung oksigen kepada pengemudi yang terjebak di dalam kendaraannya.

“Oksigen sudah kita berikan ke korban,” ucapnya.

Sementara itu informasi yang dihimpun dari petugas yang ikut mengevakuasi kedua korban yang terjebak diruntuhan tebing posisinya berada satu mobil di bagian depan.

“Posisinya itu mencium jok. Korban dua orang cewek,” kata Petugas.

Petugas tadi mengaku sempat berinteraksi dengan kedua korban yang terjebak runtuhan tersebut. “Tadi saya tanya, yang satu masih sadar, karena kita kasih oksigen. Terus saya bilang coba colek yang sebelahnya, katanya masih pak. Tapi dia bilang, temannya yang sebelahnya gak kebagian oksigen Pak,” kata petugas menirukan percakapan.

Saat kejadian seorang pria kerabat korban datang ke lokasi kejadian. Lelaki berjaket kulit Yamaha N Max itu terlihat syok Begitu mengetahui korban yang merupakan kerabatmya masih tertimbun. “Ya Allah.. ya Allah. Tadi sore emang sempat telepon katanya sore ini serem cuacanya,” kata lelaki itu dengan nafas tersengal sengal kemudian menuju ke lokasi untuk melihat langsung.

Sementara itu, evakuasi berhasil dilakukan sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. (ydh)

Komentar Anda

comments