Kampanye Kotak Kosong Perlu Alasan Logis

Pilkada di Tangerang

 

Ilustrasi. (net)

Palapanews.com- Pasca penetapan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 masyarakat Tangerang disuguhi fenomena baru, yaitu kampanye kotak kosong. Namun, gerakan pilih kotak kosong tanpa didasari alasan logis, adalah benalu bagi demokrasi, Selasa, (16/01).

Alumni Sekolah Demokrasi Banten, Subandi Musbah mengatakan, gerakan mendukung kotak kosong memang tidak dilarang dan demokrasi memperbolehkannya. Namun, jika tanpa alasan yang logis, hal itu malah akan menjadi benalu bagi demokrasi itu sendiri.

Dijelaskan olehnya, akan menjadi buruk jika kelompok kotak kosong dan kawan-kawan tidak menjelaskan landasan politis, filosopis, sosiologis, dan yuridisnya.

“Jika hanya asal beda, manusia dengan monyet pun beda, gagasan yang saat ini diwacanakan seharusnya diawali dengan narasi argumentatif, sehingga rakyat paham apa manfaat mencoblos kolom kosong,” ujarnya.

“Mereka yang mengaku para penggiat demokrasi tidak boleh langsung mengkapanyekan kotak kosong. Setidaknya minimal harus ada empat landasan di atas,” tambahnya.

Subandi juga menilai, munculnya gerakan perlawanan disatu sisi menandakan hidupnya demokratisasi.

“Namun sampai hari ini, saya tidak melihat paparan subtantif kenapa kotak kosong itu harus dimenangkan. Jika ada yang mampu menjelaskan, barangkali warga Tangerang bisa mengikutinya,” tutupnya. (Gs)

Komentar Anda

comments