Dehidrasi Bisa Picu Infeksi Kelenjar Air Liur

Ilustrasi.

Palapanews.com- Dehidrasi ternyata bisa mengakibatkan mulut kering dan berdampak buruk bagi kelenjar air liur di mulut. Kondisi ini salah satunya bisa mengakibatkan infeksi kelenjar air liur atau sialadenitis.

Sialadenitis adalah infeksi yang menyerang salah satu kelenjar air liur utama, dikutip dari hellosehat.com, yaitu kelenjar submandibular. Penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sialadenitis akut (jangka pendek) dan sialadenitis kronis (jangka panjang) yang sering terjadi pada orang dewasa.

Sialadenitis akut terjadi akibat adanya bakteri Staphylococcus aureus dan berbagai bakteri Strain streptococcus. Sedangkan pada sialadentitis kronis lebih mungkin disebabkan oleh penyumbatan dibandingkan dengan infeksi.

Penyumbatan tersebut terjadi akibat adanya campuran garam, protein dan kalsium karbonat yang mengkristal (kalkulus saliva). Jika terus bertambah parah akan menyebabkan penurunan aliran air liur dan peradangan kronis dan dapat memengaruhi kelenjar air liur lain, yaitu parotis.

Selain itu, dehidrasi dan kondisi mulut kering merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan sialadenitis. Oleh karena itu, kondisi ini lebih sering terjadi pada individu yang sudah sakit atau pemakaian obat yang menyebabkan mulut kering. Ada beberapa kondisi medis juga dapat meningkatkan risiko sialadenitis, seperti:

Diabetes melitus
Hipotiroidisme
Sindrom Sjorgen
Riwayat pengobatan radiasi mulut atau rongga mulut

Mengapa mulut kering meningkatkan risiko sialadenitis?

Air liur penting untuk melumasi mulut, membantu menelan, melindungi gigi Anda dari bakteri, dan membantu pencernaan makanan. Jika Anda mengalami dehidrasi, otomatis kondisi mulut Anda akan menjadi kering dan kelenjar air liur juga mengalami penurunan dalam menghasilkan air liur.

Tanpa dialiri air liur, bakteri yang terdapat pada kelenjar air liur semakin bertumpuk dan dapat menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, dehidrasi yang menyebabkan mulut kering dapat menjadi faktor meningkatnya risiko sialadenitis.(red)

Komentar Anda

comments