Lesu, Industri Wisata di DKI Jakarta

Tinia Budiati, Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

Palapanews.com- Sektor wisata di DKI Jakarta terus mengalami kelesuan. Terlebih, pertumbuhan destinasi wisata di Ibukota terbilang lambat jika dibandingkan dengan kota atau provinsi lain.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Tinia Budiati mengatakan ada kemerosotan jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) pada tiap tahunnya. Tercatat dua tahun terkhir misalnya menunjukan penurunan dari tahun 2016 mencapai sekitar 2,5 juta wisman sedangkan pada tahun 2017 ini hanya mencapai kisaran 1 juta wisman.

“Dunia pariwisata Jakarta memang secara umum sedang mengalami kemerosotan, itu yang harus kita dorong terus kedepan,” imbuh Tinia.

Rendahnya pertumbuhan destinasi wisata di Jakarta, menurutinya disebabkan beragam hal. Antara lain adanya penerbangan langsung (direct flight) ke destinasi wisata provinsi atau kota maupun kapubaten diluar Jakarta, kurangnya festival budaya berskala nasional dan internasional, juga terbatasnya publikasi dan promosi pariwisata.

“Problem menurunnya pariwisata Jakarta kita tanggapi dengan hari kita tengah mencanangkan program untuk meningkatkan pariwisata dan PAD pada akhirnya. Kami libatkan pemberdayaan masyarakat, pengembangan produk, pengembangan pemasaran, serta pengembangan sarana prasarana. Semua itu tengah kita lakukan hari ini,” Tinia menambahkan.

Untuk mengembangkan sektor wisata, ia bertekad bakal menjadikan Jakarta sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Pasalnya tingginya laju wisatawan mancanegara berbanding lurus dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terlebih peluang tersebut kian menjadi pasca adanya kesepakatan MEA Tahun 2016 sebagai peluang industri Mice di Jakarta.

“Kenapa wisata Mice, karena Jakarta tidak punya kekayaan alam atau budaya seperti provinsi lain. Jakarta berbeda dengan provinsi lain. Semoga dengan destinasi Mice ini juga sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah pusat target tahun 2019 20 juta wisatawan mancanegara dengan kontribusi DKI Jakarta sebesar 5 juta atau 25%,” kata Tinia.(red)

Komentar Anda

comments