Walikota Tangerang Diundang Presiden Bahas PLTSa

Walikota Tangerang (kiri) berbincang bersama walikota Surabaya dan Bandung. (ist)
Walikota Tangerang (kiri) berbincang bersama walikota Surabaya dan Bandung. (ist)

Palapanews.com- Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, Selasa (1/11/2016) menghadiri undangan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara untuk membahas Perkembangan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Dalam rapat yang juga dihadiri hampir seluruh Menteri Kabinet Kerja RI tersebut, Walikota berkesempatan untuk menyampaikan progres proyek PLTSa di Kota Tangerang.
Mengenai progres yang telah dicapai oleh Pemkot Tangerang, Walikota menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sampai saat ini telah mencapai tahap penyusunan Outline Business Case (OBC) sebelum kemudian  penyempurnaan di Final Business Case (FBC).

“Tadi dibahas berbagai hal terkait perkembangan PLTSa, termasuk yang ada di Kota Tangerang yang sudah masuk tahap pre-feasibility study,” Ujar Walikota usai pelaksanaan rapat.

“Pak Presiden ingin agar proyek tersebut bisa segera direalisasikan dan beliau meminta kepada Kementrian terkait untuk bisa melakukan pendampingan kepada kota-kota yang telah menjadi pilot project PLTSa,” sambungnya.

Walikota juga menjelaskan bahwa progres yang telah dicapai oleh Pemkot Tangerang tersebut sudah sesuai jadwal yang ada.

“Artinya kita sudah all out menyukseskan program tersebut, tinggal beberapa hal yang perlu koordinasi pemerintah pusat terutama dari Kementrian Keuangan dan Kemendagri,” terangnya.

Diinformasikan, Proyek PLTSa tersebut merupakan proyek Nasional yang didasarkan pada Perpres No 18 tahun 2016 yang menunjuk tujuh kota/kabupaten termasuk Kota Tangerang sebagai pilot project PLTSa. Diproyeksikan dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Tangerang yang mencapai 1000 ton lebih/hari akan menghasilkan 12 MW listrik.

Walikota juga menegaskan bahwa pihak Pemkot Tangerang akan terus melakukan pembenahan terkait pengelolaan sampah di Kota Tangerang baik melalui pemanfaatan teknologi maupun dengan mengoptimalkan peran masyarakat.

“Yang lebih penting dari itu kan bagaimana sampah dikelola dengan baik tanpa mencemari lingkungan,” pungkasnya. (pp)

Komentar Anda

comments