Tatu Dorong Pemilihan Ketua Golkar Kota Tangerang Tanpa Perpecahan

Palapanews.com – Ketua DPD I Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah mendorong agar pemilihan Ketua DPD Golkar Kota Tangerang berjalan tanpa perpecahan. Hal itu diungkapkan Tatu saat memberikan sambutan dalam Musda V Golkar Kota Tangerang, Kamis (27/10/2016).

“Dari auranya Golkar Kota Tangerang sudah sepakat satu nama. Ini yang kami tunggu dari jajaran pengurus Banten,” kata Tatu.

Dalam setiap Musda, lanjut Tatu, DPD II selalu mendorong untuk tidak ada perpecahan. Menurutnya, musda ini harus dijalani dengan penuh kekeluargaan.

“Ini masih dalam suasana HUT Golkar ke 52, kita merayakannya dengan berbagai kegiatan yang bergabung bersama masyarakat. Suara Golkar adalah suara rakyat, maka saatnya kita meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.

Bupati Serang ini juga menuturkan,  Golkar telah menempatkan kadernya di eksekutif sebanyak 6 kepala daerah/wakil kepala daerah dan di legislatif yang ada di daerah Kabupaten/Kota se Banten.

“Kekuatan ini harus kita gunakan dan harus bersatu sehingga kemenangan bisa kita raih,” tegasnya.

Dijelaskan Tatu, selama 1 tahun 4 Bulan Golkar terkena tsunami politik. Namun ia bersyukur kader dipusat menyadari semua sehingga tercipta konsolidasi nasional. Kemudian dilanjutkan konsolidasi tingkat Provinsi dan Kab/Kota se Indonesia.

“Seharusnya ditargetkan bulan September. Di Banten masih satu insyallah kota Serang menyusul. Diharapkan konsolidasi ini selesai Desember sampai tingkat Kelurahan sekaligus sosialisasikan calon yg diusung WH-Andika,” imbuhnya.

Tatu menegaskan,  pihaknya sepakat dengan Ketua DPD Golkar Kota Tangerang masa bhakti 2009-2016 bahwa program yang sudah baik harus dilanjutkan dan yang kurang baik bisa diperbaiki sama-sama.

“Pemilihan ketua sepertinya telah sepakat dan musyawarah mufakat merupakan bentuk demokrasi. kekompakan dan kesolidan ini menjadi modal kemenangan, tidak boleh ada pengkotak-kotakan, faksi-faksi dan kubu-kubu,” jelasnya.

Ditambahkan Tatu, Golkar di Kota Tangerang hanya ada satu. Ketika terpilih nanti, Sachrudin dalam menyusun pengurus harus bisa mengakomodir.

“Jangan sampai ada group Pak Syukur dan Pak Sachrudin.  Nanti sesepuh mendampingi, kalau bimbang bisa memberikan saran-saran. Dalam musda Ad/Art kita lalui dan tidak cacat secara hukum karena aturannya jelas,” tandasnya.(uad)

Komentar Anda

comments