Demo Buruh Picu Macet di Jalan Raya Pemda Tigaraksa

Pengguna jalan terjebak macet akibat demo buruh di Jalan Pemda Tigakraksa. (uad)
Pengguna jalan terjebak macet akibat demo buruh di Jalan Pemda Tigakraksa. (uad)

Palapanews.com- Aksi demonstrasi buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Tangerang, menyebabkan kemacetan panjang di Jalan Raya Pemda Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (6/10/2016). Unjukrasa ini dikeluhkan, terlebih ada penutupan jalan dilakukan buruh.

Informasi yang dihimpun, aksi yang dilakukan kaum buruh ini sebagai bentuk sosialisasi kepada pekerja di Tangerang, terkait sikap dan tuntutan kepada Pemerintah. Diantaranya, pencabutan PP 78 tahun 2015 terkait pengupahan dan kenaikan UMK 2017 sebesar Rp650 ribu, sesuai dengan inflasi perekonomian saat ini.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 12.46 WIB para buruh yang ingin melangsungkan aksi di Kantor Pemda Kabupaten Tangerang sengaja berhenti menutup seluruh badan jalan. Di bagian paling depan, terdapat dua mobil komando kemudian diiringi oleh ratusan sepeda motor.

“Kawan-kawan peserta aksi ikuti arahan dari mobil komando. Sepeda motor tolong  dirapatkan menutupi badan jalan, jangan sampai ada yang menerobos,” kata salahsatu buruh menggunakan pengeras suara di atas mobil komando.

Sementara, di tengah peserta aksi juga tampak mobil kepolisian yang mengawal aksi demo buruh. Namun, kemacetan panjang tetap tak terhindarkan. Pengguna lalu lintas yang kesal, akhirnya berbelok ke kanan dengan melawan arus.

Salah seorang warga, Adi mengaku merasa terganggu dengan adanya aksi demo buruh yang menutup badan jalan. Menurut Adi, seharusnya tuntutan buruh disampaikan dengan melakukan aksi yang tertib, tanpa menganggu pengguna lalu lintas yang lain.

“Saya tadi dari Cikokol mau ke Tigaraksa ada keperluan penting. Tapi saat masuk ke Gerbang Tigaraksa terjadi kemacetan. Ternyata ada demo buruh yang menutup jalan,” katanya.

Ditambahkan Adi, dalam aksi demontrasi juga tidak ada petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas. Petugas terlihat terjebak ditengah-tengah aksi buruh. Akhirnya ia pun terpaksa melawan arus lalu lintas mengikuti pengguna sepeda motor lainnya.

“Banyak sepeda motor yang melawan arus, saya ikutin saja karena macetnya pancang. Apalagi cuacanya cukup panas,” tukasnya sembari melanjutkan perjalanan. (uad)

Komentar Anda

comments