Dilema Anggaran Minim & Krisis Peneliti di Indonesia

Kepala P2SMTP Agus Fanar (kedua kiri), Wakil Kepala LIPI dan Kepala LAPAN memberikan keterangan kepada wartawan. (nad)
Kepala P2SMTP Agus Fanar (kedua kiri), Wakil Kepala LIPI dan Kepala LAPAN memberikan keterangan kepada wartawan. (nad)

Tangsel, PalapaNews.com – Indonesia krisis peneliti. Celakanya, anggaran untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada tahun anggaran 2016 ini malah dipangkas oleh pemerintah pusat.

Rasio jumlah peneliti di Indonesia, saat ini cuma 70 peneliti berbanding dengan 1 juta penduduk. Rasio jumlah peneliti ini jauh tertinggal dibandingkan negar lain, seperti Amerika dengan rasio 5000 peneliti untuk 1 juta penduduk.

“Idealnya, rasio jumlah peneliti di Indonesia ini 200 peneliti berbanding 1 juta penduduk,” kata Kepala Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP), Agus Fanar Syukri usai Annual Meeting on Testing and Quality (AMTeQ) 2016 di Graha Widya Bhakti, Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (30/8/2016) lalu.

Persentase belanja litbang terhadap Gross Domestic Product (GDP) yang masih minim, menurut Fanar juga menyumbangkan hambatan tersendiri dalam perkembangan dunia penelitian.

“Saat ini angkanya 0,08 persen dari GDP. Kami kira ini akan memberikan kesulitan bagi dunia riset untuk memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan Indonesia,” kata Fanar menambahkan.

Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LIPI), Akmadi Abbas mengamini hal itu. Kata dia, LIPI masih kekurangan tenaga peneliti. Terlebih, pada 2015 hingga 2017 banyak peneliti di LIPI pensiun.

“Agak khawatir. Tahun ini kita dijanjikan mendapat tambahan 200 peneliti. Tapi sampai sekarang belum ada informasi jelas,” katanya.

Kata dia, pembinaan tenaga peneliti bisa dilakukan sejak dini. Misalkan, pelaksanaan lomba karya ilmiah remaja. Di beberapa tempat, menurutnya banyak remaja berminat untuk jadi peneliti.

“Soal anggaran, LIPI tahun ini sebetulnya mendapat 1,3 triliun. Hanya saja, ada pemangkasan, menjadi 1 triliun,” kata dia.

Senada dikatakan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin. Ia akui, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk LAPAN cuma Rp0,7 triliun.

“Untuk anggaran 0,7 triliun. Sedangan peneliti, kami mendapat tambahan 100 peneliti tahun ini. Dan itu sudah terealisasi,” tandasnya. (one)

Komentar Anda

comments