Mesin Pelebur Plastik PMK Siap Dipasarkan

Pelebur Plastik

Tangerang, PalapaNews.com – Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang perlu diacungi jempol. Pasalnya, paguyuban yang konsen dalam bidang persampahan ini mampu membuat mesin pelebur sampah plastik.

Mesin yang dibuat selama tiga bulan ini merupakan ide kreatif dari para komunitas sampah, tidak hanya itu mesin tersebut juga dilirik dari berbagai daerah diluar Jawa seperti Papua, Maluku Utara dan Sumbawa.

Ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK), Fahrul Rozi mengatakan, mesin ini adalah ciptaan dari para komunitas sampah yang selalu memberikan inovasi dalam hal persampahan.

“Mesin ini memiliki daya tampung sampah plastik sebanyak 500 kilogram yang mampu dilebur dalam waktu 2 jam,” kata Fahrul Rozi.

Pria yang akrab disapa Arul ini menambahkan, setelah sampah platsik tersebut dilebur maka akan menghasilkan bahan bakar minyak (BBM). “Jadi sangat bermanfaat sekali ketika sampah plastik dilebur melalui mesin ini,” pungkas Arul seraya mengungkapkan jika mesin ini cukup hemat karena hanya menggunakan oli sebagai bahan bakarnya.

Terkait peminat mesin tersebut, pria yang juga menjabat Ketua Komunitas Sampah se- Kota Tangerang ini pun menerangkan, sudah banyak daerah yang menginginkan mesin tersebut, tapi mesin ini masih terkendala di hak patennya.

“Hak patennya sedang diurus, apabila sudah beres semua maka mesin ini bisa langsung dikirim ke daerah yang memesannya,” imbuhnya.

PMK sebagai Pilot Project

Mengatasi sampah tidaklah mudah karena dibutuhkan waktu secara bertahap untuk menuntaskan hingga ke sumber sampah. Sebab, apabila sampah tidak dituntaskan hingga ke sumbernya maka sampai kapan pun permasalahan sampah tidak akan selesai.  Langkah inilah yang sedang dilakukan oleh PMK Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang untuk membebaskan Kota Tangerang dari sampah.

“Sampah harus diselesaikan hingga ke sumbernya, dan kami sedang melakukannya,” ujar Arul.

Dikatakan Arul, apabila langkah ini bisa terselesaikan, maka PMK Kecamatan Cipondoh bisa dikatakan sebagai pilot project soal persampahan. “Kami sedang melakukannya di Kelurahan Kenanga, dan akan terus menjelajah ke wilayah lainnya agar Kota Tangerang bebas dari sampah,” paparnya seraya mengungkapkan di PMK dalam sehari bisa menampung 1,5 sampai 3 ton sampah plastik yang berasal dari 5 Rukun Warga (RW) di Kelurahan Kenangan,” pungkasnya.

Ketika ditanya soal peralatan yang ada di PMK, Arul menegaskan, PMK memiliki berbagai macam peralatan, seperti mesin pencacah plastik, mesin pelebur alumunium dan mesin cetak.

“Semuanya sedang dikerjakan dan dalam waktu dekat bisa langsung digunakan,” ujarnya.

SDM Menunjang TPST

Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Tangerang memang sangat dibutuhkan karena dengan adanya TPST sampah dapat dipilah terlebih dahulu, baik organik maupun anorganik.

Disamping itu, keberadaan TPST juga harus dibarengi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) erkualitas untuk mengatasi persoalan sampah.

“Untuk mengelola TPST dibutuhkan SDM-SDM (pekerja) yang gigih dan mau berjuang untuk mengatasi masalah sampah di wilayahnya masing-masing. Karena percuma saja, apabila TPST tersebut dibangun dengan mewah tapi pekerjanya tidak memiliki semangat,  sampai kapan pun TPST tersebut tidak akan berjalan dengan lancar,” jelas Arul seraya menyampaikan dibutuhkan pula kerjasama dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, dalam hal penyediaan sarana dan prasarana. Dan, di PMK Kecamatan Cipondoh memiliki 20 pekerja yang bergerak diberbagai bidang, mulai dari pengangkut sampah hingga mekanik mesin. (nai)

Komentar Anda

comments