Warga Tangerang Dukung Program Maghrib Mengaji

Warga antusias mengikuti program Maghrib Mengaji. (ist)
Warga antusias mengikuti program Maghrib Mengaji. (ist)

Tangerang, PalapaNews.com – Gerakan Maghrib Mengaji yang telah dicanangkan Walikota Arief R Wismansyah belum lama ini mendapat dukungan dari banyak kalangan. Hal ini terlihat dari antusiasme warga yang hadir dalam kegiatan Maghrib Mengaji yang dilaksanakan di beberapa Kelurahan di Kota Tangerang.

Mulai dari kelurahan Tanah Tinggi, kegiatan Maghrib Mengaji yang dipusatkan di Masjid Al Hikmah yang berada di pinggir Kali Sipon tersebut dipadati jamaah berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan para orang tua. Secara serentak para jamaah pun terlihat sangat khusyu membaca ayat suci Al quran.

Kondisi yang sama juga terlihat di Kelurahan Sudimara Ciledug. Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Al Baidhoh Kampung Wadas tersebut juga dipenuhi antusiasme warga yang ingin mengkhatamkan Al quran secara berjamaah.

Para jamaah pun sudah terlihat memadati lokasi sejak pukul 15.00 WIB. masjid yang luasnya kurang lebih 1000 meter persegi itupun terlihat tidak mampu menampung antusiasme warga yang ingin menyemarakkan gerakan yang bertujuan untuk membudayakan kembali kebiasaan Mengaji di Kota Akhlakul Karimah.

Walikota Tangerang yang hadir bersama dengan Wakil Walikota Sachrudin menyampaikan bahwa essensi penting dari adanya gerakan Maghrib Mengaji adalah bagaimana umat Islam selain bisa mengaji juga bisa mengamalkan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam ayat-ayat Al quran dalam kehidupan sehari-harinya.

“Sehingga tidak hanya kesholehan ritual yang kita tingkatkan, namun juga kesholehan sosial melalui pengamalan ayat-ayat yang dibaca,” paparnya.

Apalagi, kata dia, ditengah kemajuan teknologi dan kondisi sosial masyarakat perkotaan yang cenderung hedonis dan apatis, perlu ada formula yang tepat yang bisa membentengi masyarakat khususnya para generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi.

“Al quran selain sebagai kita suci harus kita jadikan pegangan hidup dan pandangan hidup kita. Ditengah tantangan kemajuan teknologi yang menjadikan kita jadi anti sosial karena terlalu aktif di dunia sosial,” bebernya.

Melalui kegiatan ini, Arief menambahkan masyarakat minimal bisa rileks sejenak dengan melupakan rutinitas yang membebani langkah kita untuk menyapa atau berbuat untuk kemajuan lingkungan kita.

“Mari kita luangkan waktu kita, sejam atau dua jam untuk mengaji bersama dengan keluarga,” tukasnya. (rls)

Komentar Anda

comments