Program PKB di Tangsel Harus Tepat Sasaran

Konsultasi Publik Perencanaan PKB yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Tangsel bersama dengan Usaid Prioritas Banten di Kampung Anggrek, Serpong. (man)
Konsultasi Publik Perencanaan PKB yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Tangsel bersama dengan Usaid Prioritas Banten di Kampung Anggrek, Serpong. (man)

Tangsel, PalapaNews.com – Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya dan terdiri atas tiga bagian yakni pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.

Hal tersebut disampaikan dalam Konsultasi Publik Perencanaan PKB yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Tangsel bersama dengan Usaid Prioritas Banten di Kampung Anggrek, Serpong, Senin (25/4/2016).

Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi Usaid Prioritas mengatakan guru merupakan kunci untuk peningkatan mutu pendidikan. Program PKB merupakan salah satu program Kemendikbud dan Kemenag melalui pendekatan berbasis gugus dan berbasis sekolah agar tepat sasaran. Usaid Prioritas membantu memfasilitasi kota Tangsel agar implementasi PKB dapat berjalan sesuai kebutuhan.

Cara pengelolaan PKB beragam, seperti PKB dapat dilakukan sendiri, PKB dilakukan bersama guru lain, PKB dilakukan di sekolah, PKB dilaksanakan di MGMP atau KKG, PKB dilaksanakan oleh institusi, terakhir PKB diajukan atau dikoordinasikan oleh dinas pendidikan, termasuk kuliah. Dengan demikian guru dapat meningkatkan kapasitasnya sehingga siswa menerima pendidikan berkualitas yang lebih baik.

Sementara, Kabid Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dinas Pendidikan Kota Tangsel Didi Sutisna mengatakan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Usaid Prioritas dalam memenuhi kompetensi guru yang disesuaikan dengan nilai Uji Kompetensi Guru (UKG).

“PKB ini mendorong Dinas Pendidikan untuk membuat pedoman pengelolaan gugus dalam meningkatkan UKG. Pada tahun 2015 saja, UKG se Tangsel menapatkan nilai 61,94, padahal nilai rata-rata nasional hanya 56,69 ini artinya kita sudah melebihi tingkat rata-rata nasional,” ungkapnya.

Di Banten saja, Kota Tangsel mendapatkan nilai UKG tertinggi dibandingkan Kota/Kabupaten lainnya dengan peserta sebanyak 10.844 guru. Nilai rata-rata Provinsi Banten hanya berada diangka 55,90.

“Kita menargetkan jangan sampai nilai UKG itu berada dibawah rata-rata nasional. Makanya kita sering adakan pelatihan bagi guru, salah satunya melalui program PKB,” jelasnya.

Konsultasi Publik ini dilaksanakan dengan tujuan menyampaikan rencana implementasi PKB, khususnya yang diselenggarakan secara mandiri dalam KKG dan MGMP.  Hasilnya adalah komitmen bersama para pemangku kepentingan dan pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan program PKB. (man)

Komentar Anda

comments