Pasien Peserta BPJS Ditolak 8 Rumah Sakit

Reva, pasien BPJS yang ditolak di delapan rumah sakit. (eni)
Reva, pasien BPJS yang ditolak di delapan rumah sakit. (eni)

Tangerang, PalapaNews – Kasus penolakan pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kembali terulang. Kali ini menimpa Reva Wulandari (11) yang ditolak delapan rumah sakit.

Anak pertama pasangan Muhrowi dan Anita ini, diketahui menderita penyakit usus buntu dan demam tinggi sejak Kamis (24/3/2016). Oleh orangtuanya, Reva dibawa ke Klinik Istana Mahkota Intan Kabupaten Tangerang.

Lantaran panasnya tak kunjung turun, pihak klinik merujuk Reva ke Rumah Sakit Keluarga Kita. Di rumah sakit itu, Reva mendapat perawatan dokter dan dinyatakan mengidap usus buntu kronis dan harus segera dilakukan operasi.

”Karena rumah sakit (Keluarga Kita-red) ICU nya penuh, kami pun dirujuk ke empat rumah sakit, yakni Mulya Insani RSUD Tangerang, Arya Medika dan Annisa,” kata Muhrowi.

Celakanya, Reva yang menggunakan asuransi BPJS Kesehatan ditolak oleh empat rumah sakit tadi. Beragam alasan penolakan yang disampaikan, mulai dari rumah sakit penuh sampai tidak ada dokter untuk operasi.

Karena keluarga pasien merasa kecewa, pihak keluarga pun memutuskan untuk kembali ke rumah. Keesokan harinya, pihak keluarga kembali mendatangi Klinik meminta surat rujukan dengan rumah sakit yang baru.

Hal sama kembali berulang, dari beberapa rumah sakit yang direkomendasikan, semuanya menolak. ”Saya datangi Siloam, Hermina, Awal Bross, RSUD Tangerang dan Qodar. Semuanya sama, mereka beralasan tidak memiliki ruang ICU steril anak,” kata Muhrowi.

Hingga akhirnya, Muhrowi pun meminta bantuan oleh Sarikat Pekerja untuk membantu mengurus anaknya karena sudah tidak sanggup. Oleh Sarikat Pekerja, Reva segera di bawa ke Rumah Sakit Usada Insani tanpa menggunakan kartu BPJS dan langsung diterima oleh pihak rumah sakit.

“Kami pun berinisiatif untuk menjamin rumah sakit agar Reva segera dioperasi. Ketika daftar kami tidak mengajukan BPJS. Dan buktinya langsung diterima dan dioperasi,” ujar Dwi Jatmiko yang juga menjabat Ketua DPD SPSI.

Diperkirakan, keseluruhan biaya pengobatan Reva mencapai Rp30 juta. Namun itu pun belum pasti, sebab saat ini masih menjalani perawatan. Selanjutnya, teman-teman Nahrowi pun mengumpulkan donasi sukarela untuk membantu meringankan biaya pengobatan Reva.

“Saat ini kondisi Reva pun sudah agak membaik setelah menjalani operasi dan diharuskan menjalani perawatan intensif,” pungkas Dwi. (eni)

Komentar Anda

comments