Banten Siaga Longsor dan Banjir

Anak-anak bermain di genangan banjir di Pondok Aren, Kota Tangsel. (hen)
Anak-anak bermain di genangan banjir di Pondok Aren, Kota Tangsel. (hen)

PalapaNews- Curah hujan di wilayah Banten mulai meningkat. Maka itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menetapkan siaga longsor dan banjir.

“Kami minta warga tetap mewaspadai cuaca buruk itu karena khawatirkan menimbulkan longsor dan banjir,” kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Faisal Abas di Lebak, Minggu (20/12).

Peringatan kewaspadaan guna mengantisipasi resiko pengurangan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa, karena wilayah Provinsi Banten rawan bencana alam, seperti banjir, longsor dan angin kencang.

Bencana alam tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi sehingga meluap sejumlah air sungai ke permukiman penduduk. Selain itu juga longsor karena letak geografinya perbukitan dan pegunungan. Karena itu, pihaknya mengingatkan warga agar mewaspadai bencana banjir dan longsor.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten menyebutkan curah hujan tinggi terjadi Desember 2015 hingga Januari 2016.

Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, yakni mereka berada di bantaran aliran sungai, perbukitan dan pegunungan sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dini.

Sebab di daerah langganan bencana alam itu kerap terjadi jika hujan terus menerus.

“Kami minta warga khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir siaga serta waspada menghadapi puncak musim hujan itu,” ujarnya.

Menurut dia, daerah langganan longsor di Provinsi Banten terdapat di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Sebab di daerah itu terdapat DAS, pegunungan dan perbukitan, sehingga rawan terjadi longsor jika hujan terus menerus. Saat ini, masyarakat di daerah langganan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan agar terhindari dari korban jiwa.

“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi bencana alam itu,” katanya.

Ia juga mengatakan, pihaknya kini mempersiapkan peralatan evakuasi bencana longsor, seperti kendaraan operasional, mobil dapur umum, tambang, senso gergaji, tenda, angkutan, pompa diesel, perahu dan logistik makanan serta obat-obatan.

Disamping itu juga pihaknya bekerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintahan daerah juga TNI dan Polri.

Namun, pihaknya juga memberlakukan piket selama 24 jam untuk melayani masyarakat jika terjadi bencana alam.

“Kami akan bergerak cepat ke lapangan untuk melakukan evakuasi jika menerima laporan adanya longsor maupun banjir,” katanya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi mengatakan belum lama ini longsor menerjang warga Desa Giri Jagabaya Kecamatan Muncang menyebabkan tiga unit rumah rusak berat.

Namun, beruntung longsor tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Karena itu, pihaknya berharap warga mewaspadai longsor karena selama beberapa pekan terakhir curah hujan meningkat dan cukup berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor.

“Kami mengingatkan warga tetap mewaspadai longsor agar tidak menimbulkan korban jiwa,” katanya. (ant/bts)

Komentar Anda

comments