Supermal Karawaci Gelar Simulasi Kebakaran

Petugas memadamkan kobaran api dalam simulasi kebakaran di Supermal Karawaci. (bud)
Petugas memadamkan kobaran api dalam simulasi kebakaran di Supermal Karawaci. (bud)

Palapa News- Supermal Karawaci menggelar Evacuation Drill atau simulasi evakuasi bencana kebakaran sebagai salah satu bekal dalam menghadapi bencana jika sampai terjadi sewaktu-waktu.

“Simulasi evakuasi bencana kebakaran ini, merupakan bagian dari momen Ulang Tahun Supermal Karawaci ke-20 dan bagian dari proses waspada terhadap Bencana yang bisa terjadi kapan pun,” ungkap Heru Nasution, Managing Director PT Supermal Karawaci usai kegiatan.

Demi kesuksesan acara ini, jelas Heru, seluruh karyawan dan pengunjung Supermal Karawaci sengaja tidak diberitahu, bahwa dalam simulasi tersebut telah disusun beberapa skenario yang mendebarkan.

Saat simulasi, petugas safety dan karyawan yang diberi tanggung-jawab dalam evakuasi memberi pengarahan tentang apa yang harus dilakukan para pengunjung dan karyawan, jika mendengar pengumuman bencana kebakaran dari sentral.

“Ada dua jenis sirine bahaya yang harus dikenali, yaitu sirine putus-putus yang berarti siaga dan bunyi sirine panjang yang berarti saatnya evakuasi,” papar Heru.

Saat evakuasi berjalan, semua pengunjung dan karyawan di dalam Gedung Supermal Karawaci wajib berjalan menyusuri jalur evakuasi untuk kemudian berkumpul di Assembly Point yang sudah ditentukan sebelumnya. Adapun tanda jalur evakuasi dari lantai 1 menuju lantai dasar sudah terpasang jelas di setiap lorong.

“Kami berharap karyawan dan pengunjung memiliki bekal pengetahuan yang cukup,  bagaimana harus bertindak untuk tetap tidak panik saat menghadapi bencana,” kata Heru menandaskan.

Inilah yang harus Anda lakukan bila terjadi bencana kebakaran: saat sirine berbunyi panjang, tinggalkan gedung dan berjalanlah dengan tenang, tapi cepat melalui tangga di jalur sebelah kanan sebab jalur sebelah kiri diperuntukkan bagi tenaga medis atau darurat bencana untuk membawa mereka yang terluka.

Satu hal lagi, jangan bersikap egois dan mementingkan diri sendiri, namun sebaliknya memiliki hati yang peduli terhadap sesama dan lingkungan di sekitarnya. Juga yang terpenting adalah utamakan keselamatan jiwa. (bud)

Komentar Anda

comments