USAID Latih Para Guru Pahami Dunia Jurnalistik

Suasana pelatihan jurnalistik bagi guru yang digelar USAID. (man)
Suasana pelatihan jurnalistik bagi guru yang digelar USAID. (man)

PalapaNews- USAID PRIORITAS Provinsi Banten menggelar pelatihan jurnalistik untuk guru dan tenaga kependidikan di salah satu rumah makan di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (15/12/2015).

Pelatihan yang diikuti 20 fasilitator daerah (fasda) ini tampak hidup. Pasalnya, para fasda ini begitu antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan menulis yang merupakan ketrampilan penting untuk menunjang profesi pekerjaan mereka dalam dunia pendidikan.

ā€œJurnalistik juga sebagai salah satu kegiatan ekstra kulikuler (eskul) di sekolah saya. Dalam pelatihan ini kami berlatih untuk menulis artikel dan live report. Apa yang saya dapat akan saya bagikan kepada para siswa agar mereka mendapatkan keterampilan dalam menulis yang baik,” ujar Deslina Cahyalaita, Wakil Kesiswaan SMPN 8 Puspitek.

Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu dirinya dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru, mengingat guru saat ini dituntut untuk dapat membuat karya tulis dan harus bisa membuat tulisan di media massa.

Sebagian besar peserta berharap pelatihan jurnalistik mendorong mereka untuk terampil dan berani menuliskan opini dan artikel pendidikan di media cetak dan online. Selain itu, ada dua praktisi jurnalistik yang menjadi narasumber dan fasilitator berasal dari salah satu koran lokal Tangsel dan RRI Banten.

Sedangkan, materi yang diperoleh meliputi, jurnalistik dasar, jurnalisme warga, kiat menulis, membuat laporan langsung ke radio hingga praktik menulis dan praktik menjadi kontributor di RRI secara langsung.

ā€œMelalui pelatihan ini diharapkan peserta menjadi sadar akan media. Dengan demikian guru dan tenaga kependidikan mampu membagikan pengalaman manfaat USAID PRIORITAS kepada media sehingga semakin banyak diketahui oleh publik,ā€ kata Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS.

Rifki juga mengungkapkan bahwa alasan diadakannya pelatihan ini karena masih lemahnya tradisi menulis di kalangan para guru, kepala sekolah, dan pengawas. Selain itu masih banyaknya praktik-praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah yang belum terungkap kepada media. Diharapkan pelatihan ini sebagai ajang promosi danĀ  advokasi ke media melalui praktisi pendidikan. (man)

Komentar Anda

comments