Pemkot Tangerang Bakal Bangun Rumah Aman Anak dan Rumah Cerdas

 

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan segera membangun Rumah Aman Anak dan Rumah Cerdas di setiap Rukun Warga (RW) di Kota Tangerang. Program pembangunan Rumah Aman Anak dan Rumah Cerdas tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota Layak Anak.

“Nanti kita juga akan sediakan pendampingan belajar dari para kakak-kakak mahasiswa bagi para anak -anak,” kata Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah seusai membuka acara Festival Anak Kota Tangerang di parkiran Mall Balekota, Jumat (20/11).

Keberadaan Rumah Aman Anak dan Rumah Cerdas juga diharapkan mampu menggali kreatifitas para generasi muda yang saat ini terbatasi dengan serbuan globalisasi dan kemajuan teknologi.

“Diharapkan nanti bisa meminimalisir dampak kenakalan remaja sekaligus kekerasan terhadap anak,” imbuhnya.

Walikota menargetkan pembangunan Rumah Aman Anak dan Rumah Cerdas bisa terealisasi pada tahun 2016. “Nanti pembangunannya bisa dikerjasamakan antara Dinas Pendidikan dan BPMKB,” terangnya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan Festival Anak ke-2 yang dilaksanakan dari tanggal 20-22 November 2015, Walikota sangat mengapresiasi kreatifitas anak-anak Kota Tangerang yang telah menampilkan berbagai pertujukan dalam acara tersebut.

“Anak-anak kita ini sangat kreatifkan, namun kegiatan mereka ini seolah terbatasi dengan adanya lahan bermain yang terbatas makanya mereka pada ngabisin waktu buat main PS atau nongkrong kagak jelas. Oleh karenanya kita bikin festival agar mereka bisa bebas berekspresi, dan kita juga akan bangun nih ruang-ruang publik,” sambungnya.

Sebelumnya dalam rangka mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota Layak Anak, Pemkot Tangerang telah mempunyai Peraturan Daerah (Perda) perlindungan anak, selain tentunya juga telah menerapkan beberapa program, mulai dari pembangunan taman yang saat ini sudah mencapai 136 taman dan juga pendidikan gratis bagi anak usia sekolah melalui program Tangerang Cerdas, sehingga angka putus sekolah di Kota yang berjuluk Kota Seribu Industri Sejuta Jasa sangat minim. Dan juga program lain yang pro anak, seperti penyediaan pojok Asi, dan pelarangan pekerja dibawah umur atau anak-anak di Kota Tangerang termasuk tingkat gizi buruk balita yang rendah.

Belum lagi program 1000 posyandu yang merupakan program inovatif Kota Tangerang yang sangat berpihak terhadap perempuan dan anak. Selain itu, Kota Tangerang juga sangat fokus terhadap perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan, melalui pendirian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), lembaga tersebut sangat concern dalam melaksanakan pencegahan, rehabilitasi, pendampingan serta pemberdayaan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.

Bahkan atas usaha tersebut pemkot Tangerang mendapatkan penghargaan Eka Praya Madya dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak.(*)

Komentar Anda

comments