Walikota Gagas Kembangkan TOD di Stasiun Batuceper ke Igansius Jonan

Walikota Tangerang di Acara ECONOMIC BRIEFING

Sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemacetan di kawasan Jabodetabek, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menyampaikan gagasan untuk mengembangkan Transit Oriented Development di Kota Tangerang.

Transit Oriented Development atau disingkat menjadi TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal. Dengan demikian perjalanan akan didominasi dengan menggunakan angkutan umum yang terhubungkan langsung dengan tujuan perjalanan.

“Dan Kota Tangerang dengan keberadaan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang ditunjang dengan Kereta Bandara yang melintas ke Stasiun Batuceper, sangat berpeluang untuk menjadi solusi kemacetan di Jakarta,” ujar Walikota saat Diskusi Panel pada Selasa (17/11) lalu di Hotel Rutz-Chalton Jakarta yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution dan juga Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan sebagai Narasumber.

“Karena masyarakat yang mau ke Bandara tidak perlu lagi melintas ke dalam Kota Jakarta, mereka cukup naik kereta yang langsung nyambung ke Bandara langsung lewat Stasiun Batuceper,” sambungnya.

Dalam diskusi yang mengambil tema Mengembalikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016
Pembenahan Sistem Logistik untuk Mengungkit Pertumbuhan Ekonomi, Walikota juga mengusulkan kepada Menteri Perhubungan, Iganasius Jonan, untuk memperpanjang jalur kereta sampai ke wilayah Tangerang Utara.

“Karena pusat pergudangan banyak yang berada disana, sehingga arus mobilitas truk barang selama ini banyak yang melewati Kota Tangerang dan menimbulkan kemacetan,” terangnya.

“Dengan adanya jalur kereta tersebut, mobilitas pengangkutan barang bisa menggunakan jalur kereta, dan ini tidak akan mengganggu jadwal kereta commuter karena kereta barang beroperasinya di malam hari,” paparnya.

Walikota juga menjelaskan, kereta api menjadi solusi yang logis untuk mengembangkan angkutan massal di Indonesia, untuk itu pihaknya juga mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan transportasi massal berbasis kereta api entah itu LRT ataupun kereta listrik.

“Karena kalau hal ini tidak segera ditindak lanjuti kedepan, Kota Tangerang ini akan jadi kota mati, karena macet dimana-mana, akibat beban dari Bandara Soekarno Hatta, belum lagi mobilitas kendaraan industri yang jumlahnya ada 2600 di Kota Tangerang dan 10 ribu lebih di Kabupaten Tangerang yang sebagian besar semuanya melintas di Kota Tangerang,” paparnya.

“Kalau kota penyangganya mati, Jakarta entah akan jadi seperti apa nanti,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan, Igansius Jonan hanya meminta Walikota untuk segera menyampaikan kajiannya tersebut kepada PT. KAI selaku operator bidang perkeretaapian, dan pihaknya bersedia membantu asalkan sesuai dengan aturan yang ada.(*)

Komentar Anda

comments