Warga Sepakat Ruislag Kantor Kelurahan Cilenggang

Ilustrasi. (kpl)
Ilustrasi. (kpl)

PalapaNews- Warga mendukung ruislag kantor Kelurahan Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang terkena proyek jalan Tol Serpong-Balaraja. Rencananya, PT BSD melakukan ruislag kantor kelurahan tak jauh dari lokasi saat ini.

“Kami, warga setuju dengan ruislag yang akan dilakukan PT BSD. Asalkan, ada penambahan ruang di kantor kelurahan, seperti penyediaan balai pertemuan warga dan lainnya,” kata perwakilan warga Cilenggang, Idris, saat sosialisasi Tol Serpong-Balaraja di Kelurahan Cilenggang, Kamis (5/11/2015).

Kabid Aset DPPKAD Tangsel Yusuf Ismail menjelaskan, pertemuan antara warga dengan pihak PT BSD dan pemkot Tangsel terkait rencana ruislag yang akan dilakukan PT BSD terhadap aset pemkot berupa kantor Kelurahan dan jalan yang nantinya akan kena dalam rencana trase Jalan tol Serpong-Balaraja.

Pihak BSD, menurutnya telah mengajukan permohonan rencana ruislag atau relokasi aset Pemkot yang ditujukan kepada Walikota Tangsel sebagaimana surat nomor 02/rlks-BSD/II/2015 17 Februari 2015 dan didukung oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Nomor JL.01.01-Db/457.E tanggal 30 Juni 2015 perihal permohonan pelepasan aset pemerintah dalam pengadaan tanah jalan tol Serpong- Balaraja.

“Adapun aset Pemkot berupa kantor Kelurahan Cilenggang seluas 1250 meter, Jalan Cilenggang seluas 1219 meter dan 437 meter underpass depan Bupe serta kaitan rencana ruislag /tukar menukar tanah bangunan kantor kelurahan serta Jalan,” ungkapnya.

Dalam rangka menindaklanjuti atas permohonan PT BSD dan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, maka pihaknya melakukan pembahasan bersama dengan warga dan Kecamatan. “Untuk ruislag kantor kelurahan warga sudah setuju, begitu pula dengan kecamatan, dan tahapan ini masih panjang karena masih harus ada persetujuan dari dewan,” katanya.

Yusuf pun mengatakan, kalaupun kantor ini akan dibongkar terkait rencana pembebasan Jalan tol Serpong-Balaraja, pihaknya yakni Pemkot Tangsel meminta agar jangan kantor kelurahan dirobohkan terlebih dahulu sebelum kantor yang baru jadi.

“Kita pun meminta ada fasilitas yang dilengkapi seperti aula, dan lain-lainnya, sesuai dengan bangunan yang ada bahkan lebih bagus,” jelasnya. (one)

Komentar Anda

comments