Berkaca dari Pemkot Timra, Tangsel Optimistis Atasi Sampah

TPA sampah Cipeucang di Serpong. (one)
TPA sampah Cipeucang di Serpong. (one)

PalapaNews- Meski proses penanganan sampah membutuhkan waktu panjang, Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) tetap optimistis bisa mengatasi masalah tersebut.

Ini berkaca dari perjuangan Pemkot Timra, salah satu kota di Swedia yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mampu keluar dari masalah sampah perkotaan.

“Mau tidak mau, sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur harus tetap kita mulai. Ini memang sangat perlu waktu. Makanya setiap langkahnya ini penuh kajian,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie saat menerima delegasi Pemkot Timra di Alam Sutera, Senin (2/11/2015) lalu.

Langkah nyata yang sudah dilakukan, Benyamin mengaku Pemkot Tangsel sudah mulai mengajak anak tingkat sekolah dasar untuk sadar dan mau mengelola sampah. Selain itu, Pemkot Tangsel juga gencar memanfaatkan bank sampah yang ada di beberapa wilayah di Tangsel.

“Kegiatan peduli sampah di sekolah-sekolah rasanya mesti dipatenkan. Bank sampah yang sudah berjalan di beberapa wilayah juga mesti terus didorong komitmennya,” ungkap Benyamin.

Pemkot Tangsel pun coba menggandeng Swedia dalam tata cara pengelolaan sampah. Tangsel ingin tiru cara Swedia mengelola sampah.

“Mereka juga memulai dari anak-anak di lembaga pendidikan. Kota Timra, Swedia, puluhan tahun lalu kondisinya tak jauh beda sama kita (Tangsel) saat ini. Tapi mereka punya sistem yang baik, dan sekarang kondisi kota-nya baik sekali. Itu kita ingin terapkan,” jelas Benyamin.

Pemkot Tangsel, sekarang ini masih bergantung pada TPA Cipeucang, untuk menampung sampah kota Tangsel yang mencapai 130 ton per-hari.

Sejak 2012 TPA Cipeucang dibuka, Pemkot menerapkan sistem pengolahan sampah sanitary landfill. Sampah yang masuk dipadatkan dan ditumpuk diatas lahan seluar 2,5 hektar. (one)

Komentar Anda

comments