Palapanews- Mengatasi kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan, Pemkot Tangsel membangun deep well atau sumur bor di Kelurahan Kademangan dan Muncul, Kecamatan Setu.
“Deep well ini bisa dibor hingga kedalaman tanah 200 meter. Kajiannya sedang dilakukan BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah),” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie di Serpong, Minggu (13/9/2015).
Menurutnya, kedalaman bor di tiap lingkungan berbeda, tergantung kebutuhan. Pada umumnya, rata-rata air tanah di pemukiman warga paling dalam hanya 30 – 40 meter.
“Nanti, dibuat lebih dalam lagi, supaya jika masuk musim kemarau panjang, pasokan air tidak berkurang atau bahkan kering,” Benyamin menambahkan.
Saat ini, Ben -sapaan karib Benyamin Davnie, mengaku Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) stand by menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Mereka yang membutuhkan, tinggal menghubungi BPBD untuk mendapat suplai air bersih.
“Kita juga sudah minta masing-masing Camat mendeteksi daerah kekeringan di wilayahnya. Nantinya, mereka langsung lapor ke dinas terkait untuk segera dikirim air bersih,” Benyamin menambahkan.
Upaya lainnya, sambung Benyamin, diperlukan keberadaan daerah tangkapan air tambahan berupa danau dalam skala kecil. Fungsi area konservasi itu tidak hanya sebagai penyeimbang ketersediaan air saat kemarau, namun juga untuk penampung air memasuki musim penghujan.
“Tahun depan kita (Pemkot Tangsel) bangun area tangkapan air di Kecamatan Serpong menggunakan lahan seluas lima hektare. Anggarannya sudah dicatat tahun ini. Dampak kekeringan tidak hanya dialami di daerah perkotaan saja, tapi bisa juga di daerah-daerah lain seperti Tangsel,” jelasnya. (one)