Palapanews- Hidangan Lebaran, seperti opor, gulai dan rendang plus cemilan khasnya tentu saja menggugah selera untuk disantap. Apalagi, hidangan tersebut tak terlalu sering dikonsumsi.
Tak ada salahnya bukan untuk disantap? Toh tak sering-sering dimakan. Hanya saja, Anda juga harus hati-hati, jangan makan berlebihan.
Dokter gizi dari RSU Bunda, Menteng, Marya Haryono mengatakan makanan yang mengandung kuning telur, kemudian makanan yang berasal dari hewan itu pasti mengandung kolesterol.
“Lainnya bersifat lemak jenuh misalnya makanan dari santan yang dipanaskan berulang-ulang dan gorengan,” kata Marya Haryono seperti dikutip CNN Indonesia.
Semua makanan tersebut jika disantap berlebihan, menurutnya punya risiko yang membahayakan kesehatan. Salah satunya adalah bahaya kegemukan dan juga penyakit lainnya.
“Kalau makannya berlebihan saat Lebaran dengan begitu banyaknya sajian makanan, otomatis pasti mempengaruhi berat badannya, komposisi lemak tubuh, profil di dalam darah itu juga akan mengalami perubahan menjadi lebih banyak.” ujar Marya.
Kenaikan berat badan ini akan menyebabkan rentetan risiko kesehatan lain yang mungkin dialami. Marya menambahkan, berat badan yang naik ini akan memengaruhi metabolisme tubuh.
“Risiko obesitas itu akan mempengaruhi metabolisme tubuh seperti kenaikan kolesterol, pembuluh darah, kencing manis, penyakit jantung itu akan terjadi jika berat badan terus bertambah,” ujarnya.
Hanya saja, ini tak berarti kalau Anda sama sekali tak boleh menyantap hidangan Lebaran yang super nikmat ini.
“Solusinya memang harus kendalikan diri. Jadi kalau memang jamnya makan ya makanlah, tetapi saat di luar jam makan itu yang kita harus lebih berhati-hati,” katanya.
“Kalau toh memang ada jeda waktu untuk snack time, itulah saatnya kita memilih jenis makanan yang berserat tinggi seperti buah atau sayur dan salad.” (fit)