Palapa News- Siswa SMP Negeri 8 Kota Tangsel menikmati kegiatan belajar dengan metode Kurikulum 2013 (K13). Metode belajar K13, dinilai mudah dimengerti dan mengasyikan.
Diketahui, peserta pelatihan guru SMP/MTs dari USAID PRIORITAS langsung praktek metode pembelajaran K13 di sekolah yang berlokasi di Puspiptek, Setu. Peserta pelatihan guru, berasal dari Kabupaten Lebak, Kota Tangerang dan Kota Cilegon.
“Dulu, kita hanya diam mendengar guru yang mengajar. Sekarang kita terlibat aktif selama mata pelajaran berlangsung,” kata siswa SMP Negeri 8, Erna, Senin (15/9/2014).
Menurutnya, model pengajaran yang dilakukan guru dengan berkelompok bisa membuat percaya diri siswa tumbuh saat belajar. Siswa, menurutnya dapat mengeluarkan pendapat setelah pengamatan dan observasi yang diarahkan oleh guru.
“Lebih menyenangkan, dan lebih betah di dalam kelas,” ujarnya.
Peserta pelatihan USAID PRIORITAS yang juga guru di SMP Negeri 3 Cilegon, Ninik Sulistyorini mengaku dengan metode pembelajar K13 siswa lebih percaya diri dan berani tampil di depan kelas.
“Selain itu juga, dapat memecahkan masalah dengan bersama kelompoknya,” katanya.
Menurutnya, siswa tidak pasif mendengarkan guru berbicara. Namun, sebaliknya. siswapun aktif dalam memberikan pendapat setelah observasi dan pengamatan pada satu tema mata pelajaran.
“Guru mengarahkan siswa. Metode ini lebih mengena terhadap daya tangkap mata pelajaran oleh siswa,” terang guru mata pelajaran IPA ini.
Spesialis Komunikasi Nasional Usaid Prioritas Anwar Holil menuturkan penerapan K13 mampu meningkatkan kreativitas pelajar. Pelajar tidak hanya mendapat pelajaran di dalam kelas, melainkan diajak untuk belajar di luar kelas.
“Dengan proses pembelajaran kontekstual, siswa dapat merekonstruksi ilmu itu di sekolah,” ujarnya.(one)
