Siswa SMP Yadika Tangsel Dipukul Guru

Palapa News- Kekerasan terhadap pelajar kembali terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kali ini kekerasan menimpa Nago Khoirunila Ardian Sunarto (14), siswa kelas 3 SMP Yadika, yang dipukul guru mata pelajaran Tata Buku, JS.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat JS menjadi guru pengganti mata pelajaran Tata Buku pada Senin (8/9). Saat di ruang kelas, saat Nago bertanya dan gurunya menerangkan, Nago bersama dengan siswa lainnya tertawa.

Tak disangka tertawanya Nago bersama dengan siswa yang lainnya mengundang amarah JS, yang juga guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah swasta itu. Merasa dilecehkan muridnya, JS lantas memukul Nago. “Kamu menghina saya yaa,” ujar korban menirukan perkataan JS, saat ditemui wartawan, Rabu (10/9/2014).

Nago yang tinggal di Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren mengaku bahwa JS memukulinya berkali-kali. Mulai pada bagian kening, kepala hingga bagian mata. “Saya dipukuli berkali-kali,” katanya.

Ibu korban, Ita Suswati (38) mengaku sudah melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak yang berwajib. Ita mempolisikan JS ke Mapolsek Pondok Aren dan dilanjutkan ke Polresta Tangerang atas tindak pidana penganiayaan anak di bawah umur dengan laporan nomor: LP/ 2146 / IX / 2014/ RESTA TANGERANG/ TANGGAL, 09-09, SEPTEMBER 2014.

“Saya ingin proses ini berjalan sesuai hukum yang berlaku. Karena supaya tidak terjadi kembali kekerasan  di sekolah tersebut,” ungkapnya.

Kejadian yang menimpa anaknya, diakui Ita tidak hanya berlangsung sekali, namun sudah yang kedua kalinya.

“Saya baru tahu pas di (kantor) polisi kalau kejadian ini yang kedua kalinya dipukul oleh guru yang sama,” katanya.

Setelah visum, pada Selasa (9/9/2014) pagi dirinya langsung menghadap ke sekolah untuk meminta keterangan terkait prilaku yang tidak sewajarnya dilakukan oleh guru BP tersebut. “Saya datang ke sekolah, namun pihak sekolah belum bisa memutuskan karena belum tahu kejadian ini,” jelasnya.

Ita menegaskan dirinya tetap akan melanjutkan proses hukum, walaupun sang guru sudah meminta maaf. “Saya tetap akan lanjutin, karena ini bukan pertama kali, supaya guru ini jera,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Kepala SMP Yadika 6, Lasna mengatakan pihaknya belum mengetahui kejadian ini. Pihaknya, diakui Lasna belum dapat mengambil tindakan apapun.

“Kepala sekolanya sedang dinas luar, maka kita akan menunggu kepala sekolah terlebih dahulu,” tandasnya.(one)

Komentar Anda

comments