Kondisi Kritis, Pusat Lemah Awasi Situ

Situ Legoso di Ciputat Timur saat dikeruk.(one)
Situ Legoso di Ciputat Timur saat dikeruk.(one)

Palapa News- Satuan Kerja Operasi dan Pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Kementerian Pekerjaan Umum Rusdi Hanes mengaku pengawasan situ masih lemah.

Lemahnya pengawasan situ yang berfungsi sebagai daerah resapan air, berimbas pada terjadinya alih fungsi situ dan rusaknya ekosistem situ. Bahkan di Tangerang Selatan (Tangsel), ada situ yang berubah jadi perumahan.

“Kami mengawasi 183 situ di sejumlah wilayah termasuk di Tangsel. Kondisinya memang mengkhawatirkan karena kurang pengawasan,” kata Rusdi ditemui usai pengerukan Situ Legoso di Ciputat Timur, Tangsel, Jumat (20/6/2014).

Rusdi mengaku, pengawasan sembilan situ yang ada di Tangsel merupakan kewenangan lembaganya. Terkait anggaran pemeliaraan, diakuinya setiap tahun dianggarkan.

“Anggaran pemeliharaan setiap tahun ada. Tapi untuk tahun ini belum turun,” tandasnya.

Rusdi mengaku, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah bakal terus melestarikan situ-situ yang tersisa. Pihaknya, saat ini sudah mulai melakukan pendataan ulang 183 situ yang dikelola BBWSC.

Diketahui, di Tangsel ada sembilan situ yang terdaftar di Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Sembilan situ itu, antara lain Situ Rompong, Situ Kayu Antap, Situ Bungur, Situ Kuru/Legoso dan Situ/Bendung Gintung di Ciputat Timur, Situ Pamulang/Ciledug dan Situ Sasak di Pamulang, Situ Rawa Kutuk di Serpong Utara, serta Situ Perigi di Pondok Aren.

Kondisi sembilan situ ini kritis, lantaran kondisinya rusak dan mengalami luasnya penyusutan. Bahkan, Situ Kayu Antap saat ini sudah diratakan tanah oleh salah satu pengembang. Padahal, kasusnya masih dalam proses di Mahkamah Agung.(one)

Komentar Anda

comments