Palapa News – Sembilan situ yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diwacanakan bakal disertifikasi. Hal ini mengingat kondisi situ semakin kritis akibat ulah orang-orang tak bertanggungjawab.
“Kita wacanakan bakal melakukan sertifikasi situ,” kata Aji Awan, Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel.
Pihaknya, kata dia, bakal mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk menggulirkan program sertifikasi situ, untuk melindungi situ dari tangan-tangan jahil.
“Seperti kita tahu, pemanfaatan situ atau okupasi oleh orang-orang tak bertanggungjawab mengakibatkan kerusakan situ. Bahkan lahannya pun semakin menyempit karena bibir situ dibangun bangunan permanen,” kata dia.
Namun, kata dia, karena kewenangan situ berada di Pemerintah Pusat, pihaknya hanya bisa mendorong kepada Pemprov Banten untuk menyampaikan ke pemerintah pusat terkait program sertifikasi lahan situ ini.
“Untuk melindungi situ, saat ini hanya digulirkan metode cincin. Itu sudah dilakukan di Situ Gintung,” tandasnya.
Seperti diberitakan, sembilan situ di Kota Tangsel yakni Situ Legoso, Situ Rompong, Situ Kayu Antap, Situ Gintung, Situ Cildeug, Situ Sasak, Situ Bungur dan Situ di Pondok Jagung, kondisinya semakin kritis.
“Ya, kondisi situ di Kota Tangsel sangat mengkhawatirkan. Banyak yang alih fungsi,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Tangsel, Rahmat Salam.
Menurutnya, keseluruhan situ yang ada di kota pemekaran Kabupaten Tangerang ini merupakan kewenangan pusat. Namun demikian, pihaknya berusaha merawat dengan melakukan penghijauan di garis sepadan situ.
“Penghijauan dengan penanaman pohon ini dapat mengantisipasi adanya retakan di situ maupun rembesan air. Selain itu, adanya penyempitan situ karena pembangunan pemukiman maupun pusat bisnis tanpa memperhatikan ekologi situ,” katanya seraya mengatakan, pihaknya juga mendapat laporan bahwa ada situ yang sudah disertifkat oleh oknum.(awa)
