Arief dan Umar Tertinggi Elektabilitas

Pilkada Kota Tangerang 2013Palapa News – Menjelang Pilkada Kota Tangerang 31 Agustus 2013, Institute for Development and Democracy Studies (Lembaga Kajian untuk Studi Demokrasi dan Pembangunan) melakukan riset tingkat popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh kandidat yang bakal maju.

Executive Secretary Institute for Development and Democracy Studies, Pitut Pramuji mengatakan survei itu dilakukan terhadap 540 responden dari 1-5 Maret lalu. Dengan tingkat margin of error sebesar plus minus 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari hasil survei yang dilakukan itu, kata dia, tingkat elektabilitas Arief R Wismansyah jauh di atas para calon lain dengan 43,5 persen. Diikuti Umar Lubis dengan 14 persen, Abdul Syukur 12,5 persen dan Harry Mulya Zein dengan 7 persen.

“Indikator survei ini ada beberapa macam, yakni pengetahuan responden terhadap keterkenalan seorang kandidat, tingkat yang dimiliki kandidat, citra kandidat dan layak tidaknya para bakal calon ini untuk dicalonkan,” tandasnya.

Sementara untuk popularitas, lanjutnya, Arief dinyatakan yang paling populer dengan raihan 82,4 Persen. Diikuti Abdul Syukur 45,5 persen, Harry Mulya Zein 44,6 persen dan Umar Lubis dengan 38,8 persen.

“Secara menyeluruh Arief Wismansyah memperoleh popularitas  cukup tinggi di masyarakat. Sementara tiga kandidat lainnya, yaitu Harry Mulya Zein, Abdul Syukur dan Umar Lubis berdekatan di kisaran 40 persen tingkat keterkenalan,” tandasnya.

Untuk kandidat-kandidat lain, kata dia, berada di antara 13-20 persen angka popularitas, namun Ahmad Mardju Kodri sedikit unggul yaitu 28.8 persen tingkat popularitas.

“Melihat hasil ini, terdapat kecederungan pemilih yang menganggap figur Arief Wismansyah sebagai calon petahana yang mendapatkan kredit poin dari kesuksesan Pemerintah Kota Tangerang selama ini, dan mengabaikan kiprah dan kontribusi Harry Mulya Zein sebagai Sekretaris Daerah Kota Tangerang,” tandasnya.

Menanggapi hasil survei, Umar Lubis mengaku bersyukur. Apalagi, sosialisasi yang dilakukannya di kota akhlakul karimah itu baru berlangsung enam bulan.

“Waktu enam bulan sangat singkat. Dibandingkan dengan para kandidat lain yang sudah jauh-jauh hari sosialisasi. Bahkan ada yang sudah setahun,” tandasnya.

Hasil survei itu, kata dia, menandakan bahwa tingkat kecerdasan warga Kota Tangerang cukup tinggi.

“Orang yang populer belum tentu dipilih. Yang dilihat adalah kemauan dan tujuan si calon ke depan, apakah ingin membangun Kota Tangerang secara sungguh-sungguh atau tidak,” tandasnya.

Ia menilai, Kota Tangerang yang bertabur prestasi harus juga dipimpin oleh orang yang punya kemauan dan kemampuan untuk memimpin.

“Kota luar biasa ini harus dipimpin pula oleh orang yang luar biasa seperti walikota terdahulu,” kata aktor satu ini. (awa)

Komentar Anda

comments