Tolak Penghapusan KRL Ekonomi, Penumpang Kumpulkan Koin

Penolakan Penghapusan KRL Ekonomi SerpongPalapa News – Ratusan penumpang yang tergabung dalam Keluarga Besar KRL Lintas Serpong – Tanah Abang menggelar aksi mengumpulkan koin dan tanda tangan di Stasiun Sudimara, Jombang, Kota Tangsel, Kamis (28/3/2013).

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan penghapusan Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi. Hasil pengumpulan koin tersebut kepada Kepala Stasiun Sudimara, Ahmad Helmi.

“Katanya kereta ekonomi sudah tidak disubsidi. Kita kumpulkan koin ini sebagai simbolis untuk membeli kereta ekonomi,” kata salah seorang peserta aksi damai, Ade.

Sementara koordinator aksi, Abi mengatakan aksi pengumpulan koin yang dilakukan bukan merupakan unjuk rasa. Melainkan hanya reaksi rencana penghapusan kereta ekonomi.

Menurut Abi, pengguna kereta ekonomi bertarif Rp 1.500, adalah masyarakat kecil yang penghasilannya pas-pasan. Karena itu jika dihapus dan diganti dengan kereta listrik yang tarifnya Rp 8.000, mereka akan keberatan.

“Beban kehidupan ini makin berat. Harga sembako sudah merangkak naik belum lagi tarif dasar listrik (TDL) dan BBM yang kabarnya juga mau naik. Apa tidak berat itu?” ucapnya setengah bertanya.

Dengan alasan apapun, kata dia, rencana penghapusan kereta ekonomi harus ditolak.

“Sesuai pasal 33 UUD 1945 sudah jelas, bahwa warga negara mempunyai hak untuk menikmati pelayanan dari pemerintah,” tandasnya.

Rudi, pengguna kereta ekonomi mengaku mendukung apa yang dilakukan Keluarga Besa KRL Lintas Serpong-Tanah Abang.

“Tarif RP 8.000 sangat berat. Pengeluaran pasti bertambah, sementara gaji hanya sedikit naiknya. Belum lagi harga kebutuhan lain yang ikut naik,” katanya.

Aksi yang digelar di area peron ini dilakukan dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.30 WIB. Aksi ini sama sekali tidak mengganggu aktivitas pemberangkatan penumpang.(awa)

Komentar Anda

comments