Warga Minta Makam Terduga Teroris Dipindah

TerorisPalapa News – Warga Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel tetap menolak Kodrad Abu Umar alias Polo (32) terduga teroris, dimakamkan di TPW Muslim, Mayor Basu Rt 05/07 Pondok Kacang Timur. Warga meminta pihak keluarga segera memindahkan makam Kodrad dari TPW Muslim tersebut.

Anggota Paguyuban Kemasyarakat Mitra Abadi Rw 07 Kecamatan Pondok Kacang Timur, Ali mengatakan alasan warga menolak terkait kekhawatiran kampung mereka disebut kampung teroris. Apalagi, menurut Ali, terduga teroris yang merampok toko emas  Terus Jaya, di Tambora, Jakarta Barat itu bukan warga asli Pondok Kacang Timur.

“Kami menolak karena khawatir kampung kami image-nya jadi buruk,” katanya.

Karena itu, Ali bersama dengan warga lain memilih agar pihak keluarga dari terduga teroris memindahkan secepatnya makam tersebut. Hal ini juga untuk mengantisipasi kemarahan warga kepada pihak keluarga.

“Dia (almarhum, red) bukan warga sini. Jadi kami minta pihak keluarganya juga legowo untuk tidak memakamkannya di kawasan ini. Lebih baik, jasadnya di kubur di kampong almarhum di Sukabumi,” ucapnya.

Ali pun memastikan, apabila pihak keluarga tidak memindahkan maka, aksi demo besar-besaran pun akan mereka lakukan. Bahkan, warga berbondong memblokir jalan ke arah makam, sebagai bentuk protes atas dimakamkannya jasad Kodrad Abu Umar alias Polo di TPW Mayor Basu

Pemblokiran jalan itu menurut Ali, merupakan aksi penolakan kedua yang dilakukan warga, setelah pada saat pemakaman (19/3/2013), warga berbondong mendatangi lokasi untuk mengutarakan penolakannya.

“Kami siap demo lebih besar kalau memang tidak dipindahkan. Kami memblokir jalan sebagai bentuk penolakan,” katanya.

Meski begitu, Ali mengaku memberikan waktu kepada pihak keluarga agar secepatya memindahkan makam tersebut. “Pihak keluarga memita waktu untuk memindahkan. Kami beri waktu. Tapi jangan lama-lama,” katanya.

Sementara M Yasin (65), mertua terduga teroris mengatakan pihaknya akan memindahkan makam, apabila warga sekitar tidak berkenan. Hanya saja, dirinya meminta waktu mengingat orangtua dari terduga teroris sedang sakit di Sukabumi. “Berilah kami waktu. Kami akan pindahkan kalau memang warga tidak berkenan,” katanya.(kie)

Komentar Anda

comments